Fisikawan: Misi ke Bulan Lebih Menarik Ketimbang Mars

- Sejumlah ahli fisikawan menilai, misi Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) untuk mengirim manusia ke Mars pada 2030 dianggap terlalu berlebihan dan sangat mustahil untuk dicapai.

Fisikawan teoretis, Dr. Orfeu Bertolami dari University of Porto, bersama rekan-rekannya yakni Dr. Andre Perang dan Dr. Paulo Gil, mempelajari beberapa perbedaan misi luar angkasa untuk mengirim manusia ke Mars.

Hasilnya, dalam mempelajari misi-misi tersebut, fisikawan menemukan perjalanan misi berawak ke Mars tidaklah mudah. Misi ini harus menempuh ratusan juta mil, dan butuh waktu sekitar sembilan bulan. Sedangkan untuk misi berawak saja, secara total memerlukan sekitar tiga tahun.

Termasuk dengan bantuan tenaga nuklir pun, hasilnya akan tidak jauh beda. Maka dengan perhitungan demikian, misi berawak ke Mars pada 2030, dirasa kurang tepat. Para fisikawan menilai butuh waktu lebih dari lima dekade lagi untuk membawa manusia ke planet merah tersebut.

"Apa pun yang dikatakan orang, tapi kita masih jauh untuk mencapai (mengirim manusia) ke Mars," ujar Bertolami dikutip

, 20 Maret 2015.

Bertolami mengungkapkan, salah satu masalah kenapa manusia kesulitan mendarat di Mars dalam waktu dekat karena radiasi di planet itu cukup kuat. Bahkan risikonya sangat berbahaya ketimbang saat berada di orbit Bumi.

"Saya tidak melihat mencapai Mars dalam lima dekade ini. Saya tidak percaya orang akan mencapai Mars dengan pendekatan berisiko. Anda harus membuat peralatan yang canggih untuk bertahan di sana dan anggarannya sangat besar untuk misi tersebut," ujar dia.

Bertolami menuturkan, daripada ke Mars dengan risiko dan anggaran yang sangat besar, lebih baik manusia kembali mengeksplorasi Bulan dengan teknologinya, sebelum mencoba ke Mars.

"Dari sudut pandang saya, kita harus kembali ke Bulan. Saya pikir itu akan sangat berguna untuk memulai habitat di Bulan. Setelah mencapai Bulan maka kita akan belajar banyak hal, termasuk bagaimana mencapai Mars," katanya.![vivamore="