Sumber :
- NYTimes/Steve Parsons
VIVA.co.id
- Badan riset militer Amerika, Darpa, mengklaim bahwa mereka telah menemukan obat yang bisa menyembuhkan segala macam penyakit, termasuk Ebola. Dengan melakukan enkoding terhadap RNA dan DNA, maka semua orang bisa terhindar dari segala macam penyakit.
Deoxyribonucleic acid
(DNA) dan
ribonucleic acid
(RNA) merupakan cetak biru kondisi biologis seorang manusia. Dengan metode encoding keduanya, diklaim bisa menciptakan antibodi yang luar biasa. Metode ini pun bisa digunakan untuk mencegah terjadinya wabah di suatu wilayah.
Baca Juga :
Ilmuwan Ciptakan Emas seperti Kapas
Baca Juga :
Diciptakan, Tanaman Elektronik Pertama di Dunia
Baca Juga :
Kecoa Bisa Jadi Tim Penyelamat Saat Bencana
Setelah suntikan diberikan, dipaparkan Darpa, sel akan mulai menciptakan antibodi sendiri, melindungi pasien agar tidak ada penyakit berbahaya yang hinggap. Sayangnya, obat atau vaksin tersebut masih berupa metode. Darpa mendanai penelitian yang dikerjakan oleh Emory University, Atlanta.
Jika metode ini terbukti aman dan efektif, implementasinya akan cepat dan lebih murah daripada produksi obat konvensional. Penyakit musiman seperti flu dan malaria pun bisa diatasi dengan mudah.
Darpa mengeluarkan sekitar US$10,8 juta ke Emory untuk proyek itu. Emory diperbolehkan menggunakan sampel darah dari pasien Ebola di Afrika Barat untuk menguji metode itu.
Tujuan utama Darpa mengerjakan proyek ini adalah untuk menjauhkan para tentara dengan penyakit musiman, sehingga mereka bisa melaksanakan tugas dengan baik saat perang tanpa diganggu diare, malaria, flu atau penyakit lainnya.
Saat ini, tahap proyek masih dalam proses menemukan karakter beberapa antibodi yang paling potensial. Darpa dan para peneliti pun berupaya menemukan produsen obat yang mau diajak kerja sama.
Uji coba terhadap manusia akan mulai dilakukan dalam dua tahun ke depan. (art)![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Setelah suntikan diberikan, dipaparkan Darpa, sel akan mulai menciptakan antibodi sendiri, melindungi pasien agar tidak ada penyakit berbahaya yang hinggap. Sayangnya, obat atau vaksin tersebut masih berupa metode. Darpa mendanai penelitian yang dikerjakan oleh Emory University, Atlanta.