Sumber :
- REUTERS
VIVA.co.id
- Polisi mengeluarkan tembakan membabi-buta di Sharpeville dekat Johannesburg, Afrika Selatan (Afsel), terhadap sekelompok demonstran kulit hitam yang tidak bersenjata, pada 21 Maret 1960.
Menurut laman
History
,
s
edikitnya 69 orang dilaporkan tewas dan 180 lainnya terluka. Para demonstran memprotes larangan yang dibuat pemerintahan kulit putih Afsel, Apartheid, untuk melarang perjalanan warga non-kulit putih.
Pembantaian di Sharpeville memicu aksi protes besar di Cape Town, dengan lebih dari 10.000 orang ditangkap sebelum pasukan pemerintah diturunkan, untuk mengembalikan ketertiban.
Baca Juga :
11-2-1990: Nelson Mandela Bebas
Mandela terpilih sebagai presiden kulit hitam pertama Afsel pada 1994, menjabat hanya satu periode hingga 1999. Mandela menyatakan tidak ingin menjabat lebih lama dan mengumumkan pensiun dari politik pada 29 Maret 1999.
Selama menjabat, dia memotori rekonsiliasi agar bangsanya dapat berhenti menatap kekelaman di masa lalu, untuk mencapai kemajuan dengan menatap masa depan bersama.
Setelah pensiun, dia memilih untuk menjalani kehidupan keluarga, jauh dari urusan politik hingga meninggal dunia pada 5 Desember 2013. (ren)
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Selama menjabat, dia memotori rekonsiliasi agar bangsanya dapat berhenti menatap kekelaman di masa lalu, untuk mencapai kemajuan dengan menatap masa depan bersama.