Jumlah Penderita Diabetes Indonesia Naik Cepat dalam 3 Tahun

Ilustrasi diabetes.
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
- Jumlah penderita penyakit mematikan diabetes melitus meningkat drastis di Indonesia. Berdasarkan data World Diabetes Foundation, Indonesia menduduki peringkat ketujuh dunia sebagai negara penderita diabetes melitus pada tahun 2014.


"Bertambahnya penderita penyakit ini sangat cepat sekali. Tahun 2011 lalu Indonesia masih di peringkat kesepuluh dunia, tahun 2013-2014 lalu sudah menduduki posisi ketujuh dunia," kata Dokter Ahli Penyakit Dalam Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya, Askandar Tjokroprawiro, di Surabaya, Senin, 30 Maret 2015.


Askandar memprediksi, tingginya jumlah penderita diabetes itu akan meningkat cepat menjadi 592 juta jiwa hingga tahun 2035. Dengan kata lain, satu dari sepuluh orang adalah penderita diabetes melitus.


Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya itu menjelaskan, fenomena diabetes melitus sudah harus diintervensi. Sebab penyakit itu adalah penyakit yang menyebabkan berbagai jenis komplikasi mematikan, seperti jantung dan stroke.


Intervensi yang dimaksud adalah dengan mengarahkan warga Indonesia untuk kembali pada pola hidup yang baik. "Misalnya, dengan olah raga rutin dan diet," ujarnya.


Penderita penyakit diabetes harus mematuhi saran dari dokter yang memberikan konsultasi. "Patuhi jadwal makan dari dokter, dan yang paling penting, pantang manis-manis," tuturnya.


Askandar mengimbau masyarakat agar mencegah sedini mungkin untuk menghindari penyakit itu. Misalnya, pola makan yang tidak sehat, seperti memilih makanan cepat saji atau makanan yang memiliki kalori, mengandung lemak, dan karbohidrat.


Pria Ini Ciptakan Gambar Mengerikan Dampak Kecanduan Gula
Penyakit diabetes miletus tidak hanya dialami orang dewasa atau remaja, melainkan anak-anak juga berisiko terkena diabetes melitus. "Namun, umumnya penyakit ini diderita remaja-remaja yang mengalami obesitas, yang gemuk. Sangat berisiko terkena diabtes melitus," terangnya.

David NOAH: Ayah Ariel Ada Sakit Gula

Maka, Askandar, pola hidup dan pola makan merupakan faktor kedua setelah faktor utama. "Faktor genetis adalah faktor utama yang menentukan seseorang berisiko terkena diabetes melitus," katanya.![vivamore="
Ini Manfaat Garam Bagi Tubuh
Baca Juga :"]




[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya