Ini Penyebab Tarif Internet di Indonesia Timur Mahal

lustrasi dunia internet.
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
Daftar Tiga Desa Jadi Percobaan Internet Terpadu
- Ketua Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Semuel Abrijani Pangerapan, mengungkapkan bahwa pemerintah perlu membangun infrastrukur
broadband
2020, Tiga Miliar Orang di Bumi Terancam Masih Offline
(pita lebar) di Indonesia timur. Sebab, saat ini biaya untuk akses internet di kawasan tersebut cukup mahal, bila dibandingkan dengan Indonesia bagian barat.
Ini Pemenang Tender Proyek Palapa Ring

Diungkapkannya, wilayah Indonesia timur, seperti Papua, masih memanfaatkan layanan internet bebasis satelit, yakni Very Small Aperture Terminal (VSAT). Dibandingkan, dengan
broadband
, biaya layanan internet melalui VSAT sangat mahal.


"Kalau di (Indonesia) barat, tarif layanan internet untuk kualitas kecepatan 20 Mbps itu berkisar Rp300 ribu. Tapi kalau di Indonesia timur bisa Rp6-10 juta dengan kualitas yang sama," ungkap Sammy, di kawasan SCBD, Jakarta, Senin, 13 April 2015.


Sammy menambahkan, harga layanan VSAT, memang lebih mahal ketimbang memanfaatkan fiber optik. Kata dia, harga 1 Mbps saja sampai sekitar US$10. Apalagi pengguna VSAT di wilayah Indonesia timur sangat sedikit.


"Ini yang saya rasa berbeda penyebaran di Indonesia barat dan timur karena penggunaan teknologi yang berbeda," kata pria berkacamata ini.


Untuk mengatasi biaya mahal penggunaan internet, lanjut Sammy, masyarakat di wilayah Indonesia tersebut, khususnya di Papua, menggunakan telepon seluler untuk berselancar di dunia maya.


"Penggunaan seluler menjadi pilihan karena lebih cepat tetapi untuk kualitasnya berbeda jauh dengan
broadband
," kata dia.![vivamore="
Baca Juga
:"]



[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya