Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- Mahasiswa, sebagai kaum intelektual, harus memberikan kontribusinya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Para cendikiawan dan mahasiswa tidak boleh terlalu gelisah melihat perkembangan demokrasi di Indonesia. Mereka dituntut berpikir secara konseptual, dan menyampaikan studi yang diperlukan oleh Anggota Dewan.
Demikian dikatakan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, usai menerima Forum Komunikasi Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (Forum Wacana IPB), di Operation Room, Gedung Nusantara, Senin 13 April 2015. Dalam pertemuan ini, Fahri didampingi oleh Kepala Biro Humas dan Pemberitaan Djaka Dwi Winarko.
“Mereka harus perkuat risetnya, jangan emosional, dan jangan galau. Kalau datanya diperkuat, pasti akan ditangkap secara baik oleh Anggota Dewan. Anggota Dewan juga harus siap mendengar dari segala arah, supaya ini menjadi bahan kita untuk mengadvokasi persoalan masyarakat kepada pemerintah di dalam rapat Dewan,” jelas Fahri.
Politisi F-PKS ini menambahkan, dalam kehidupan demokrasi, keterbukaan membuat simpang siur keadaan. Sehingga tantangannya dalam demokrasi, Pemerintah harus semakin kuat, supaya dalam kebebasan yang ada itu tetap harus ada arahnya.
“Jadi wajar kalau mahasiswa dan kaum intelektual banyak yang gelisah karena kadang-kadang respon pemerintah khususnya eksekutif terhadap keadaan itu terlalu lemah, sehingga mereka menganggap situasi ini tidak terkendali. Itu penting didengar dan diketahui oleh pemerintah,” imbuh Fahri.
Baca Juga :
Cita Citata Cabut Laporan terhadap Anggota DPR
Usai acara, Fahri memberikan cinderamata kepada perwakilan forum, dan diakhiri dengan foto bersama. (www.dpr.go.id)
(ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Usai acara, Fahri memberikan cinderamata kepada perwakilan forum, dan diakhiri dengan foto bersama. (www.dpr.go.id)