Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- Mahasiswa, sebagai kaum intelektual, harus memberikan kontribusinya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Para cendikiawan dan mahasiswa tidak boleh terlalu gelisah melihat perkembangan demokrasi di Indonesia. Mereka dituntut berpikir secara konseptual, dan menyampaikan studi yang diperlukan oleh Anggota Dewan.
Demikian dikatakan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, usai menerima Forum Komunikasi Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (Forum Wacana IPB), di Operation Room, Gedung Nusantara, Senin 13 April 2015. Dalam pertemuan ini, Fahri didampingi oleh Kepala Biro Humas dan Pemberitaan Djaka Dwi Winarko.
Baca Juga :
Banggar DPR: Target Tax Amnesty Terlalu Ambisius
Baca Juga :
Komisi XI: Postur APBN-P 2016 Tidak Kredibel
“Jadi wajar kalau mahasiswa dan kaum intelektual banyak yang gelisah karena kadang-kadang respon pemerintah khususnya eksekutif terhadap keadaan itu terlalu lemah, sehingga mereka menganggap situasi ini tidak terkendali. Itu penting didengar dan diketahui oleh pemerintah,” imbuh Fahri.
Politisi asal Dapil Nusa Tenggara Barat ini berpesan, jangan ada rasa pesimisme terhadap demokrasi yang selama ini sudah dibangun. “Harus ada rasa optimisme. Kita lihat ke depannya, apa yang bisa kita perbaiki dan kita koreksi,” tukas Fahri.
Sementara itu sebelumnya, ada beberapa perwakilan mahasiswa yang menyampaikan beberapa hal tentang kondisi Indonesia. Mereka juga menuntut dan menagih janji Anggota Dewan yang sudah duduk di Senayan, salah satunya mengenai biaya pendidikan yang semakin mahal, dan kemiskinan yang masih cukup merajalela.
Usai acara, Fahri memberikan cinderamata kepada perwakilan forum, dan diakhiri dengan foto bersama. (www.dpr.go.id)
(ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Politisi asal Dapil Nusa Tenggara Barat ini berpesan, jangan ada rasa pesimisme terhadap demokrasi yang selama ini sudah dibangun. “Harus ada rasa optimisme. Kita lihat ke depannya, apa yang bisa kita perbaiki dan kita koreksi,” tukas Fahri.