Pertumbuhan Ekonomi China Melambat, Pengangguran Mengancam

Ekonomi China
Sumber :
  • REUTERS/China Daily

VIVA.co.id - Ekonomi Tiongkok tumbuh tujuh persen pada kuartal pertama 2015 (year on year), lantaran masih lemahnya permintaan pasar. Capaian ini, sekaligus menjadi pertumbuhan ekonomi paling rendah sejak enam tahun terakhir.

Sementara itu, pada hitungan basis tiga bulanan, Biro Statistik Nasional setempat melaporkan pertumbuhan hanya 1,3 persen (Januari-Maret 2015). Padahal, pada periode tiga bulan sebelumnya, ekonomi Tiongkok mampu tumbuh 1,5 persen.

Melansir Reuters, Rabu 15 April 2015, lemahnya pertumbuhan China itu diakibatkan oleh lesunya berbagai indikator. Produksi industri hanya naik 5,6 persen pada bulan Maret di banding bulan yang sama di tahun lalu. Angka itu di bawah perkiraan ekonom sebesar 6,9 persen.

Investasi aset tetap, hanya tumbuh 13,5 persen dibanding bulan Maret 2014.  Sementara itu, penjualan ritel hanya berkembang 10,2 persen, di bawah perkiraan analis sebesar 10,9 persen.

Kondisi ini diperparah dengan pilar ekonomi lainnya, yakni sektor real estate. Sektor ini hanya tumbuh 8,5 persen pada penutupan kuartal I-2015.

Aneka kondisi ini, pada gilirannya dapat menjadi ancaman bagi tenaga kerja. Lambatnya pertumbuhan produksi bisa memaksa perusahaan untuk memangkas karyawan.

"Masalah pengangguran dapat muncul, jika pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) terus tetap di bawah 7 persen," kata Nie Wen, ekonom di Hwabao Trust di Shanghai. (asp)

Volume Ekspor China Meningkat, Bawa Angin Segar bagi RI?



![vivamore="Baca Juga :"]

[/vivamore]
Investor China Akan Relokasi Pabrik ke Indonesia
Bursa saham Jepang.

Menanti Data Inflasi China, Bursa Asia Dibuka Naik

Rencana pertemuan anggota OPEC masih dinanti.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016