Sumber :
- VIVA.co.id/Riska Herliafifah
VIVA.co.id
- Desain mode merupakan salah satu karya seni yang tidak memiliki kreasi terbatas. Biasanya, desainer memilih untuk membuat sebuah pagelaran busana, demi memamerkan rancangan buatan tangannya. Namun, berbeda dengan yang dilakukan Didi Budiardjo, desainer yang sudah 25 tahun hadir dalam dunia mode.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Didi membuat pameran instalasi di Senayan City, dalam rangkaian Fashion Nation yang ke-9. Pameran tersebut masih bertema Sawunggaling, seperti yang beberapa bulan lalu digelar olehnya di Museum tekstil. Kini, pria berkacamata tersebut membuat sebuah video mapping yang disorot pada manekin gaun berwarna putih.
Video mapping tersebut berada di koridor pusat perbelanjaan. Pengunjung bisa masuk ke bangunan berbentuk prisma, untuk menikmati suguhan desain mode yang berbeda.
Manekin gaun berwarna putih berganti rupa baru dengan sajian artistik batik. Didi Budiardjo menyebut hal ini dengan meminjam istilah `Nunggak Semi`, yang berarti berseminya tumbuhan dari tunggaknya atau bagian lama tumbuhan yang tersisa.
"Nunggak semi itulah yang saya harapkan bisa menginspirasi orang. Nggak hanya fesyen desain, tetapi masyarakat pada umumnya untuk menelakar akar budaya," katanya dalam pembukaan pameran beberapa hari lalu.
Fesyen bagi Didi adalah sesuatu yang hidup melalui ciptaan-ciptaan baru, yang didalamnya proses perubahan dapat menjadi salah satu bagian.
Pameran Instalasi Sawunggaling persembahan Didi Budiardjo berlangsung selama rangakaian Fashion Nation 2015 digelar, yakni pada 9-18 April 2015 di Senayan City.
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Manekin gaun berwarna putih berganti rupa baru dengan sajian artistik batik. Didi Budiardjo menyebut hal ini dengan meminjam istilah `Nunggak Semi`, yang berarti berseminya tumbuhan dari tunggaknya atau bagian lama tumbuhan yang tersisa.
