Sumber :
- VIVAnews / Bobby Andalan
VIVA.co.id
- Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan membuat perekonomian nasional bersaing dengan para pelaku pasar di kawasan ASEAN, termasuk industri kecil dan menengah (IKM).
Saat ini, IKM telah berkontribusi 34,56 persen terhadap pertumbuhan industri pengolahan non migas. Pada 2014, pertumbuhan industri pengolahan non migas tumbuh 5,36 persen.
Baca Juga :
Soal UKM, Indonesia Perlu Belajar dari Korea
Saleh juga mengatakan, pemberdayaan IKM bisa ditempuh untuk menekan defisit perdagangan. Menurut data Kementerian Perindustrian, pada periode Januari-Desember 2014, nilai ekspor produk industri pengolahan non migas mencapai US$117,33 miliar, sedangkan nilai impornya mencapai US$123,83 miliar.
"Neraca perdagangan industri pengolahan non migas pada periode yang sama, defisit US$6,5 miliar," kata dia. (art)
Halaman Selanjutnya
"Neraca perdagangan industri pengolahan non migas pada periode yang sama, defisit US$6,5 miliar," kata dia. (art)