Hadapi MEA, Menperin Perkuat Industri Kecil

Suatu kios UKM Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Bali.
Sumber :
  • VIVAnews / Bobby Andalan
VIVA.co.id
- Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan membuat perekonomian nasional bersaing dengan para pelaku pasar di kawasan ASEAN, termasuk industri kecil dan menengah (IKM).


Saat ini, IKM telah berkontribusi 34,56 persen terhadap pertumbuhan industri pengolahan non migas. Pada 2014, pertumbuhan industri pengolahan non migas tumbuh 5,36 persen.


Pertumbuhan industri ini lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sebesar 5,01 persen. Selain itu, ada 3,5 juta unit usaha IKM yang telah menyerap tenaga kerja sebanyak 8,4 juta orang.
Bersaing di MEA, Koperasi Jadi Solusi Pengusaha Kecil


Soal UKM, Indonesia Perlu Belajar dari Korea
"Peningkatan daya saing industri dilakukan melalui penguatan struktur industri yang masih kosong serta menyiapkan strategi ofensif dan defensif dalam akses pasar," kata Menteri Perindustrian, Saleh Husin, dalam Rapat Koordinasi Nasional Penyusunan Program Pemberdayaan IKM Tahun 2016 di Palembang, dikutip dalam keterangannya pada Rabu 22 April 2015.

Pengembangan Bisnis Wisata Didorong Melalui Koperasi

Saleh juga mengatakan, pemberdayaan IKM bisa ditempuh untuk menekan defisit perdagangan. Menurut data Kementerian Perindustrian, pada periode Januari-Desember 2014, nilai ekspor produk industri pengolahan non migas mencapai US$117,33 miliar, sedangkan nilai impornya mencapai US$123,83 miliar.


"Neraca perdagangan industri pengolahan non migas pada periode yang sama, defisit US$6,5 miliar," kata dia. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya