Sumber :
- REUTERS/Rick Wilking
VIVA.co.id
- Badan Luar Angkasa Amerika (NASA) mengklaim telah sukses melakukan uji coba yang cukup revolusioner. Uji coba itu berkaitan dengan daya energi yang memungkinkan perjalanan ke bulan dalam waktu hanya empat jam.
Diketahui, NASA selama ini melakukan perjalanan ke bulan menghabiskan waktu selama tiga hari. Dengan energi baru ini, NASA bisa memotong kebutuhan waktu perjalanan hingga dalam hitungan jam. Bahkan untuk melakukan perjalanan ke Mars, yang tadinya butuh waktu tujuh bulan, NASA mengklaim hanya butuh dua sampai tiga minggu.
Baca Juga :
Terekam Suara 'Musik' Aneh di Sisi Gelap Bulan
Baca Juga :
Inilah Penjelasan Adanya Gerhana Matahari
Baca Juga :
Tips Mudah Lihat Lima Planet Sekaligus Malam Ini
Sayangnya, para pengkritik menganggap bahwa temuan ini adalah mustahil karena tidak sesuai dengan hukum fisika terhadap alam semesta. Hukum fisika ketiga yang dilontarkan Sir Isaac Newton mengatakan jika terjadi tekanan ke satu arah maka akselerasinya akan berlaku ke arah sebaliknya. Sama seperti halnya mesin roket yang digunakan selama ini.
"Namun EmDrive tidak menggunakan pendorong. Dia bekerja dengan mengubah tenaga listrik, dari solar panel atau reaktor nuklir kecil di pesawat, untuk melakukan dorongan ke depan," terang NASA.
Sikap skeptis pun mewarnai temuan ini meski EmDrive tidak terpengaruh atas penilaian negatif itu. Hak pengembangan dari ide Shawyer itu pun telah dibeli oleh Boeing dan pemerintah Inggris diklaim akan membiayainya.
Meski Shawyer telah pensiun dan sekarang bekerja sebagai konsultan di perusahaan Inggris, skeptisisme itu terus berlanjut. Namun, setelah NASA mengaku sukses melakukan uji coba terkait ide Shawyer, rasa skeptis diperkirakan akan mulai berkurang.
Menurut ilmuwan NASA, Paul March, NASA benar-benar telah sukses melakukan uji coba pertama terkait EmDrive, dalam sebuah ruang kedap, untuk menciptakan kekosongan ala luar angkasa.
Selain skeptis, para pengamat di Inggris juga menyayangkan uji coba NASA itu. Pasalnya, ide yang ditemukan warga Inggris itu dikhawatirkan akan dikuasai oleh Amerika.
Shawyer sendiri sejatinya adalah seorang ilmuwan yang terlibat dalam proyek luar angkasa Galileo untuk membangun sistem navigasi satelit Eropa. Ide ini diluncurkannya pada 2006. Dia pun berjanji tidak hanya akan membuat perjalanan ke luar angkasa lebih cepat tapi juga membuat alat transportasi tidak mubazir.
Halaman Selanjutnya
Sayangnya, para pengkritik menganggap bahwa temuan ini adalah mustahil karena tidak sesuai dengan hukum fisika terhadap alam semesta. Hukum fisika ketiga yang dilontarkan Sir Isaac Newton mengatakan jika terjadi tekanan ke satu arah maka akselerasinya akan berlaku ke arah sebaliknya. Sama seperti halnya mesin roket yang digunakan selama ini.