Seleksi Dirjen Bea Cukai Sarat Muatan Politik?

Bea Cukai dan BNN Gagalkan Penyelundupan Shabu
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- Kementerian Keuangan saat ini tengah menyeleksi 11 orang calon Direktur Jenderal Bea Cukai. Dalam proses penyeleksian pejabat eselon I di lingkungan Kemenkeu tersebut, sempat beredar kabar proses seleksi itu sarat dengan kepentingan politik di dalamnya.


Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo secara tegas membantah. Sebab, proses seleksi itu berjalan dengan sesuai prosedur yang berlaku.


"Itu ada dasar dan nilainya semua. Kan, saya ketua pansel (panitia seleksi), jadi enggak ada itu," ujar Mardiasmo saat menghadiri diskusi di Kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Rabu 19 Mei 2015.


Menurut Mardiasmo, prosedur dalam proses seleksi tersebut sudah berjalan sebagai mana mestinya. Salah satunya, dengan menggunakan aturan-aturan yang transparan. Sehingga, untuk terjadi unsur kepentingan di dalamnya tidak mungkin teradi.


"Semua proses ada, seperti hasil makalahnya juga ada. Jadi, kita tidak melihat itu (kepentingan politik) di dalamnya," katanya.


Seperti diketahui, Pansel Terbuka Pengisian Eselon I Kementerian Keuangan saat ini sudah mengumumkan 11 nama calon dirjen Bea Cukai yang sudah dinyatakan masuk dalam tahapan pemeriksaan kesehatan dan wawancara.


Tetapi, dalam proses selanjutnya, terdapat tiga orang yang gagal dan tersingkir pada seleksi
assessment center
dan penulisan naskah.
Resmi Menjabat, Ini Harapan Sri Mulyani pada Jajarannya


Kembalinya Sri Mulyani ke Kursi Menteri Keuangan
Nama calon dirjen yang gagal tersebut, yakni Johny Mangasi Samosir menyandang jabatan wakil kepala Badan Reserse Kriminal Polri.

IHSG Menghijau Sambut Isu Pergantian Kabinet

Kemudian V. Sambudiyono, analis Kebijakan Utama Bidang Keamanan Staf Ahli Kapolri, serta Oentarto Wibowo menjabat sebagai kepala Pusat Kepatuhan Internal Kepabeanan dan Cukai Ditjen Bea Cukai. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya