DPR Ingin Gorontalo Jadi Percontohan Kota Layak Anak

Gorontalo
Sumber :
  • http://goexperience.gonla.com
VIVA.co.id
- Dewan Perwakilan Rakyat berencana menjadikan Kabupaten Gorontalo menjadi
pilot project
Kota Layak Anak (KLA), sehingga diharapkan dapat menjadi
role model
untuk daerah-daerah lain di Indonesia. Apalagi, Kabupaten Gorontalo sudah berkali-kali mendapatkan predikat KLA dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.


Demikian terungkap ketika Tim Kunjungan Spesifik Komisi VIII DPR melaksanakan pertemuan dengan Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim, beserta jajaran, di Kantor Gubernur Gorontalo, Kamis 21 Mei 2015.


“Kami berkeinginan menjadikan Kabupaten Gorontalo sebagai
pilot project
Kota Layak Anak. Kami melihat, Gorontalo sudah layak untuk menjadi
role model
bagi daerah lain terkait KLA,” kata Wakil Ketua Komisi VIII Fathan, usai pertemuan.


Politisi F-PKB ini berjanji untuk berdiskusi dengan Kementerian Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PP dan PA), dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) agar dapat memberikan perhatian yang serius dan lebih mendalam kepada Provinsi Gorontalo, khususnya Kabupaten Gorontalo.


“Kami juga ingin, prestasi Kabupaten Gorontalo ini dapat menjadi kampanye bagi daerah lain untuk Kota Layak Anak. Banyak hal yang dilakukan Gorontalo ini juga dapat dilakukan oleh daerah-daerah lain, seperti 1 desa 1 PAUD, dan pembelajaran anak,” ujar politisi asal Dapil Jawa Tengah II ini.
Banggar DPR: Target Tax Amnesty Terlalu Ambisius


Komisi XI: Postur APBN-P 2016 Tidak Kredibel
Fathan menegaskan, saat ini Indonesia krisis dalam kekerasan anak, sehingga hasil temuan di Gorontalo ini dapat memberikan masukan kepada Komisi VIII untuk mencari solusi dan preventif, agar kekerasan anak dapat diminimalisasi.

Komisi IV Minta Pemerintah Cabut Subsidi Benih Padi

Hal senada diungkapkan oleh Anggota Komisi VIII Samsu Niang (F-PDI Perjuangan). Ia menilai, di beberapa daerah lain masih rentan terhadap kekerasan anak, sehingga konsep-konsep KLA di Kabupaten Gorontalo ini dapat diterapkan di daerah lain.


“Kami berharap, temuan ini dapat menjadi masukan bagi Komisi VIII untuk menciptakan Indonesia merupakan negara yang ramah anak, dan tidak ada kekerasan anak,” kata politisi asal Dapil Sulawesi Selatan II ini.


Apresiasi kepada Kabupaten Gorontalo yang mendapat predikat KLA hingga 4 kali ini pun diberikan oleh Anggota Komisi VIII Dwi Astuti Wulandari (F-PD). Politisi asal Dapil DKI Jakarta I ini juga berharap Kabupaten Gorontalo dapat menjadi
pilot project
KLA bagi daerah-daerah lain.


Kunjungan spesifik ini juga diikuti oleh Anggota Komisi VIII Andadan Ruskati Ali Baal mewakili F-Gerindra, Kuswiyanto (F-PAN), Bisri Romly (F-PKB), Muslich (F-PPP), dan Trimurny (F-Nasdem). (www.dpr.go.id)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya