Sumber :
- Viva.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id
- Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) merayakan kelahirannya ke-25 tahun. Dalam usianya yang sudah seperempat abad ini, AIPI ingin 'merayu' para stakeholder, agar bidang ilmu pengetahuan lebih diperhatikan lagi.
Profesor Sangkot Marzuki, Ketua AIPI, mengungkapkan bahwa isu ilmu pengetahuan masih kurang diperhatikan. Bahkan menurutnya, ilmu eksak masih kalah jauh bila dibandingkan isu lain. Padahal, isu ilmu pengetahuan lebih menggiurkan, baik bagi industri di bidangnya maupun untuk negara.
"Selama ini kita selalu sibuk dengan isu ekonomi dan politik yang dirasa lebih genting. Namun, ilmu pengetahuan juga berperan penting dalam kemajuan suatu bangsa. Jika kita ingin menjadi bangsa yang maju maka harus mengedepankan isu pengetahuan sejak hari ini," kata Sangkot di Hotel Arya Duta, Jakarta, Senin, 25 Mei 2015.
Seperti banyak penemuan besar yang ditemukan di Indonesia. Hal ini dianggap semakin memperkaya ilmu pengetahuan nasional yang dapat menginspirasi dunia. Penemuan tersebut akan dipaparkan secara lugas dalam sebuah seminar yang disebut sebagai tapak ilmiah dunia.
Penemuan besar yang dimaksud ini, di antaranya Asia Tenggara sebagai pusat penyebaran manusia modern, manusia Jawa yang telah menggunakan alat dan kreaktivitas 500 ribu tahun lalu, homo floresiensis sebagai spesies homonid baru atau homo sapiens abnormal, dan lukisan gua di Sulawesi Selatan menjadi bukti kreativitas homo sapiens tertua dunia.
Baca Juga :
Begini Rupa Api Jenis Baru
Baca Juga :
Upaya Kloning Mammoth Sudah Masuk ke Tahap Awal
"AIPI harus fokus membuat impact untuk masyarakat. Anggota AIPI diharapkan dapat bersinergi dan menghasilkan konsep untuk memajukan negeri," ungkap Habibie.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"AIPI harus fokus membuat impact untuk masyarakat. Anggota AIPI diharapkan dapat bersinergi dan menghasilkan konsep untuk memajukan negeri," ungkap Habibie.