Sumber :
- Viva.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id
- Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) merayakan kelahirannya ke-25 tahun. Dalam usianya yang sudah seperempat abad ini, AIPI ingin 'merayu' para stakeholder, agar bidang ilmu pengetahuan lebih diperhatikan lagi.
Profesor Sangkot Marzuki, Ketua AIPI, mengungkapkan bahwa isu ilmu pengetahuan masih kurang diperhatikan. Bahkan menurutnya, ilmu eksak masih kalah jauh bila dibandingkan isu lain. Padahal, isu ilmu pengetahuan lebih menggiurkan, baik bagi industri di bidangnya maupun untuk negara.
Baca Juga :
Diciptakan, Tanaman Elektronik Pertama di Dunia
Baca Juga :
Kecoa Bisa Jadi Tim Penyelamat Saat Bencana
Penemuan besar yang dimaksud ini, di antaranya Asia Tenggara sebagai pusat penyebaran manusia modern, manusia Jawa yang telah menggunakan alat dan kreaktivitas 500 ribu tahun lalu, homo floresiensis sebagai spesies homonid baru atau homo sapiens abnormal, dan lukisan gua di Sulawesi Selatan menjadi bukti kreativitas homo sapiens tertua dunia.
Diketahui, AIPI dibentuk pada 1990 berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1990 tentang Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia. Rencananya, akademi ilmu pengetahuan tersebut dibentuk pada awal masa kemerdekaan, sekitar tahun 1949, namun harus tertunda hingga lebih dari empat dasarwarsa.
Sebelum memperingati umurnya yang ke-25, AIPI menggelar sidang paripurna para anggotanya yang dihadiri BJ Habibie, sebagai salah satu pendiri AIPI. Dalam sambutannya itu, Habibie menyakini ilmu pengetahuan Indonesia akan melaju cukup baik, seiring banyak masyarakat yang mengenyam pendidikan tinggi.
"AIPI harus fokus membuat impact untuk masyarakat. Anggota AIPI diharapkan dapat bersinergi dan menghasilkan konsep untuk memajukan negeri," ungkap Habibie.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Diketahui, AIPI dibentuk pada 1990 berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1990 tentang Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia. Rencananya, akademi ilmu pengetahuan tersebut dibentuk pada awal masa kemerdekaan, sekitar tahun 1949, namun harus tertunda hingga lebih dari empat dasarwarsa.