Lumpuh Total 12 Tahun, Pria Ini Akhirnya Bisa 'Bergerak'

Erik G Sorto di atas kursi rodanya
Sumber :
  • Mirror.co.uk
VIVA.co.id
Mengenal Lebih Jauh Tentang Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI)
- Seorang pria yang telah lama mengalami kelumpuhan akhirnya bisa 'bergerak' kembali. Bukan menggerakkan badannya melainkan menggunakan tangan robot.

Manusia Tidak akan Merasa Sakit Lagi di Masa Depan

Erik G Sorto telah hidup selama 12 tahun di kursi roda. Ia mengalami lumpuh dari leher ke bawah setelah terlibat insiden penembakan yang mengenai dirinya di tahun 2003.
Trik Kelola 'Cuan' Ala Influencer & Public Figure


Kini berkat teknologi yang mirip dengan fiksi sains, dia mendapat bantuan tangan robot. Canggihnya, robot ini bisa digerakkan hanya dengan menggunakan kekuatan pikiran. Hanya dengan memikirkan apa yang akan dilakukan, tangan robot tersebut akan melakukannya.


Sorto kini bisa mengambil, memegang atau membawa benda yang diinginkan. Dia bahkan bisa meminum beer dengan 'tangan' sendiri. Setelah melakukan uji coba pertama, Sorto tercengang. Dia menyebutnya sebagai hal yang luar biasa.


"Saya sangat takjub dengan hal ini. Bahkan saya tidak menyangka jika ini sangat mudah dilakukan," ujar Sorto, seperti dikutip
Mirror.co.uk
, Senin 25 Mei 2015.


Saat melakukan uji coba, Sorto dibantu oleh ahli syaraf dari
California Institute of Technology
di Pasadena, Amerika. Ahli neurosains itu, Richard Andersen, mengatakan jika tangan robot tersebut berbeda dengan robot otak syaraf lainnya.


Menurut Andersen, kebanyakan tangan robot dihubungkan dengan kabel yang diletakkan di lapisan luar dari penggerak otak. Robot tangan miliknya ternyata terhubung dengan
posterior parietal cortex
(PPC), atau lapisan luar dari otak bagian atas sampai ke belakang.


Robot Andersen ini juga tidak mengharuskan pengguna berkonsentrasi pada satu otot tertentu dalam setiap gerakan. Hal ini membuat mereka bisa melakukan apa saja, termasuk mengambil sebotol bir lalu menuangkannya ke mulut pengguna.


Kabel-kabel itu disematkan di tungkai sampai ke PPC. Hal ini membutuhkan intensitas otak untuk melakukan gerakan tertentu.


"Sangat menarik untuk melihat cara kerja robot ini. Bahkan untuk melakukan hal yang sulit sekalipun. Ini merupakan lompatan yang cukup penting. Kami sangat bangga dengan hasilnya," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya