Kemdag: Swasembada Pangan RI Tak Bisa Instan

Petani memotong batang padi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
VIVA.co.id
- Pemerintah memang menargetkan adanya swasembada pangan di Indonesia. Namun, pemerintah perlu waktu untuk mewujudkannya.


Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri dari Kementerian Perdagangan, Srie Agustina, mengatakan bahwa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla memang ingin ada swasembada pangan dalam program nawacita.


"Saat ini, kalau bersandar kepada nawacita, kami mengarah kepada swasembada. Kalau mendasari pada fakta yang ada, ada beberapa yang bisa swasembada dan ada yang perlu waktu," kata Srie, dalam dialog "Pangan Kita" di Bumbu desa Cikini, Jakarta, Senin 25 Mei 2015.


Dia mencontohkan, bahan pangan yang membutuhkan waktu untuk swasembada adalah kedelai. Disebutkan bahwa konsumsi kedelai diprediksi 2,5 juta ton pada tahun ini dan 70 persennya digunakan untuk keperluan industri tahu dan tempe serta industri makanan dan minuman.


"Masih ada impor. Kami butuh waktu untuk swasembada dan targetnya dua sampai tiga tahun (untuk itu)," kata dia.


Dia menuturkan, ada beberapa bahan pangan yang produksinya sudah menutupi kebutuhan, bahkan surplus seperti beras, jagung, dan gula pasir.


Dia mengungkapkan, misalnya gula pasir. Tahun ini diprediksi konsumsinya sebesar 2,81 juta ton dan produksinya sebesar 2,87 juta ton.


Jokowi Belum Putuskan untuk Lanjutkan Proyek Hambalang
"Ada surplus," kata dia. (ren)

Mukernas Rampung, PPP Djan Faridz Dukung Jokowi
presiden jokowi  luncurkan operasi pasar beras

DPR Desak Pemerintah Intervensi Harga Bahan Pokok

Ketua DPR juga ingin fungsi Bulog jadi lebih maksimal.

img_title
VIVA.co.id
3 Agustus 2016