Sumber :
VIVA.co.id
- Batu akik, tengah menjadi tren gaya hidup masyarakat Indonesia, saat ini. Tidak hanya itu, batu akik juga telah menjadi komoditas dagang yang menjanjikan.
Batu akik kini digemari masyarakat untuk asesoris maupun sekedar cendera mata bagi sahabat atau keluarga. Tak hanya menyasar pasar dalam negeri, bisnis ini kini sudah merambah dunia Internasional.
Agus Irawan (32), pebisnis batu akik, menceritakan bahwa bisnis ini tengah menjadi tren atau booming (meledak) di pasaran Indonesia. Namun demikian, dari sisi bisnis tentu ada masa naik, turun, pasang dan surutnya.
Baca Juga :
Jualan Jamur, Pemuda Ini Raup Omzet Rp150 Juta
Baca Juga :
Produk Anak Bangsa Ini Dilirik Eropa
"Kalau saya dulu hanya sebagai calo aja. Dapat komisi, saya beliin batu, lalu saya jual sendiri, begitu aja seterusnya," jelas iwan.
Sampai saat ini, pedagang asal Solo ini mengaku cukup nyaman dengan bisnis yang ia jalankan. Dia menilai, bisnis ini cukup menjanjikan.
Betapa tidak, dengan bisnis yang sudah dijalaninya selama lima tahun ini, dia sudah meraup puluhan jutaan rupiah setiap bulannya.
"sudah hampir lima tahun saya jualan, rata-rata setiap bulan itu saya untung 10 sampai 15 juta, sudah bersih di luar gaji karyawan," terangnya.
Tren Batu Bacan
Sementara itu, Menurut Iwan, Batu akik yang merajai pasaran di Indonesia saat ini adalah Batu Bacan.
Batu ini diketahui berasal dari Maluku Utara. Batu Bacan berasal dari salah satu pulau di Maluku Utara bernama Pulau Kasiruta.
Akan tetapi, pemberian nama Bacan diawali dari tempat pertama kali batu itu diperdagangkan, yaitu Pulau Bacan yang tidak seberapa jauh dari pulau Kasiruta.
Menurutnya, warga kawasan empat kerajaan Maluku, yakni Ternate, Tidore, Jailolo dan Bacan, sudah mengetahui Batu Bacan jauh sebelum booming Batu Akik di pasaran. Ditambahkannya, kekayaan alam Indonesia adalah anugerah yang patut disukuri.
"Bacan yang paling laris berasal dari Ternate, Halmahera Ternate. Di pasar saat ini Bacan nomor satu, nomor dua Batu Sungai Dareh dari Padang," tuturnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kalau saya dulu hanya sebagai calo aja. Dapat komisi, saya beliin batu, lalu saya jual sendiri, begitu aja seterusnya," jelas iwan.