Kepemilikan Saham Pemerintah di Freeport Akan Ditingkatkan

Sumber :
  • Raden Jihad Akbar / VIVA.co.id
VIVA.co.id
Menteri Arcandra Bicara Masa Depan Freeport
- Pemerintah berambisi untuk memperbesar kepemilikan saham negara di PT Freeport Indonesia. Saham yang saat ini hanya dimiliki 9 persen, ditargetkan akan ditingkatkan menjadi 30 persen sebelum perjanjian kontrak karya perusahaan tambang tembaga dan emas itu selesai pada 2021. 

Papua Bangun Kompleks Olahraga Mewah untuk PON 2020
"Secara gradual ini naik, sehingga porsi nasional makin hari makin besar," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, di kantornya, Minggu 31 Mei 2015. 

Rampingkan Organisasi, Saham Induk Freeport Melonjak
Pada tahun ini, rencananya kepemilikan saham nasional akan meningkat menjadi 19 persen. Hal itu diharapkan sudah bisa dilakukan pada Oktober ini. 

"Nanti Oktober akan ada tambahan 10 persen," ungkapnya. 

Meskipun saham nasional akan terus diperbesar, dia menegaskan, tidak ada niat pemerintah untuk melakukan nasionalisasi perusahaan asing mana pun. Hal ini dilakukan agar masyarakat lebih bisa merasakan hasil dari pengelolaan sumber daya alam yang dilakukan. 

"Kami tidak punya pandangan nasionalisasi sempit," tuturnya. 

Dia mencontohkan, terkait pengelolaan Blok Mahakam misalnya, pada 2018, pemerintah memberi kesempatan PT Pertamina untuk jadi operator, namun, tetap bekerja sama dengan operator lama.

Pola tersebut, menurut Sudirman, juga bisa diterapkan untuk kontrak karya Freeport.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya