Chandra Asri Siapkan Belanja Modal US$200 Juta

Unsur kimia
Sumber :
  • http://www.aub.edu.lb
VIVA.co.id
Banyak Kontrak Mundur, Laba Adhi Karya Turun
- Perusahaan Petrokimia terbesar nasional, PT Chandra Asri Petrochamical Tbk (TPIA) menganggarkan belanja modal, atau
capital expenditure
Laba Bank Mayora Ditopang Naiknya Penyaluran Kredit
/capex sebesar US$200 juta pada tahun ini. Dana itu akan digunakan untuk pengembangan usaha.
Jika Menguntungkan, BNI Kaji Buka Cabang di Malaysia

Investor Relation TPIA, Harry Tamin, menuturkan bahwa nilai belanja modal tahun ini yang sebesar US$200 juta, lebih besar dibanding tahun sebelumnya yang sekitar US$194 juta. Sementara itu, hingga Maret 2015, belanja modal yang terserap baru sekitar US$38 juta.

"Meski baru sekitar US$38 juta, kami yakin belanja modal yang dianggarkan perusahaan sebesar US$200 juta pada tahun ini akan habis terserap, mengingat kebutuhan ekspansi kita besar," ujarnya di Jakarta, Senin 8 Juni 2015.


Sekretaris Perusahaan Chandra Asri, Suryadi, mengungkapkan, sumber pendanaan capex pada tahun ini akan disumbang dari hasil kombinasi antara kas internal dan
standby loan
yang didapat perusahaan sekitar US$250 juta.


"Untuk dana capex tahun ini sudah aman. Tinggal kita tarik saja. Selain dari
standby loan
, tentunya dana capex akan disumbang dari kas internal perusahaan juga," kata dia.


Suryadi menyampaikan, progres pembangunan fasilitas ekspansi Naptha Cracker perseroan sudah mencapai 83 persen. Direncanakan fasilitas Naptha Cracker yang baru akan dapat beroperasi pada Desember 2015.


"Pembangunan fasilitas Naptha Cracker yang baru dengan total investasi sebesar US$380 juta ini diperkirakan selesai bersamaan dengan proses Turn Maintenance/TAM (
overhaul
) pada Agustus-November 2015," ujarnya.


Beroperasinya Naptha Cracker baru akan meningkatkan produksi Ethylene hingga 43 persen dari saat ini sebesar 600 KTA (Kilo Ton per Anum) menjadi 860 KTA. Begitu pula, produksi propylene meningkat dari 320 KTA menjadi 470 KTA, Py-Gas meningkat dari 280 KTA menjadi 400 KTA, serta Mixed C4 meningkat dari 220 KTA menjadi 315 KTA.


"Kami juga akan melanjutkan studi kelayakan pengembangan condensate splitter (mini refinery) dengan BP Singapore Pte Ltd. Kami optimis kinerja pada 2016 dan kedepannya akan meningkat," ujarnya.


Alokasi dividen 25 persen

Sementara itu, Chandra Asri Petrochamical juga berencana mengalokasikan dividen sebesar 25 persen dari perolehan laba bersih di sepanjang tahun buku 2014.


Menurut Harry Tamin, dalam rapat pemegang saham tahunan (RUPST), pemegang saham sepakat untuk mengalokasikan sebagian laba bersih 2014 untuk dividen nilainya US$4,5 juta. Selain itu, keuntungan perusahaan juga akan di bukukan sebagai laba ditahan dan dana cadangan.


"Dividen akan dibayarkan paling lambat satu bulan, setelah RUPST, atau awal Juli mendatang. Kemudian, sebagian laba dibukukan sebagai laba ditahan, guna mendukung bisnis perusahaan tahun ini dan tahun mendatang," ujarnya.


Di sepanjang 2014, Chandra Asri Petrochemical berhasil mencatat laba sebesar US$18,246 juta, atau meningkat 65,4 persen jika dibandingkan dengan raihan laba perusahaan pada tahun sebelumnya sebesar US$ 11,030 juta, dengan pendapatan bersih TPIA pada 2014 mencapai US$ 2.460 juta.


"Kontribusi pendapatan terbesar berasal dari penjualan produk Polyolefins sebesar 53 persen. Sumber pendapatan lainnya, berasal dari produk Olefins sebesar 21 persen, Styrene Monomer sebesar 17 persen, dan Butadine sebesar sembilan persen," kata dia. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya