Sumber :
- REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id
- PT Merdeka Copper Gold Tbk resmi melantai di bursa menjadi emiten ke-tujuh pada tahun ini di PT Bursa Efek Indonesia pada Jumat 19 Juni 2015.
Dalam debut perdana-nya, saham Merdeka Copper Gold dibuka pada level poin Rp2.000 per saham.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Mengekor Wallstreet, Bursa Asia Dibuka Melemah
Dalam debut perdana-nya, saham Merdeka Copper Gold dibuka pada level poin Rp2.000 per saham.
Baca Juga :
Banyak Kontrak Mundur, Laba Adhi Karya Turun
Selain itu, saham Merdeka Copper Gold pagi ini telah melakukan transaksi sebanyak 347 kali dengan volume 11 ribu lot. Nilai transaksi ditaksir mencapai Rp2 miliar.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Ito Warsito, mengungkapkan Merdeka Copper Gold merupakan emiten pertama yang menerapkan peraturan baru BEI untuk industri minyak dan gas.
Dalam aturan itu, disebutkan bahwa setiap perusahaan yang sudah memiliki izin usaha pertambangan (IUP) operasi produksi, dapat memperoleh kemudahan untuk melakukan pencatatan saham perdana.
Perusahaan tersebut bisa dalam tahap penjualan, produksi, atau baru memulai operasi produksi.
Ito menuturkan, dengan bergabungnya Merdeka Copper Gold dalam perdagangan saham hari ini, diharapkan mampu menjadi daya tarik kepada investor global untuk berinvestasi di Indonesia.
"Kami harap dengan bergabungnya Merdeka Copper Gold ini mampu menarik investor global untuk berinvestasi ke Indonesia," kata Ito, di gedung Mainhall BEI, Jakarta.
Sebagai informasi, saham pendiri Merdeka Copper Gold yang tercatat sekitar 2,29 miliar saham. Selain itu, perseroan juga memiliki
mandatory convertible bond
(MCB) emperor atau mandatori konversi surat utang sekitar 339,45 juta saham.
Dengan demikian, total saham yang dicatatkan menyentuh 3,04 miliar saham. Total kapitalisasi pasar saham yang terbentuk sebesar Rp6,09 triliun.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Selain itu, saham Merdeka Copper Gold pagi ini telah melakukan transaksi sebanyak 347 kali dengan volume 11 ribu lot. Nilai transaksi ditaksir mencapai Rp2 miliar.
