Perajin Peci Rajut Bantul Kebanjiran Order

- Bulan Ramadhan menjadi berkah tersendiri bagi perajin peci rajut di Dusun Bedukan, Desa Pleret, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pasalnya permintaan peci rajut meningkat tajam dibandingkan hari biasa dan menjadi berkah ketika ekspor peci rajut ke kawasan timur tengah praktis terhenti akibat konflik di negara-negara yang berpenduduk muslim paling banyak tersebut.

"Jika pada hari biasanya pesanan peci rajut dari para pedagang hanya sekitar 2.000 buah namun awal ramadhan ini bisa melonjak hingga 10.000 ribu peci rajut," kata Al Izzah Bacrudin salah seorang perajin, Sabtu 20 Juni 2015.

Menurutnya permintaan peci rajut ini akan meningkat ketika akan mendekati lebaran mendatang. "Biasanya peci ini dipesan oleh pedagang untuk dijual ke wilayah Jakarta dan juga luar jawa," tuturnya.

Untuk harga peci rajut sendiri terbilang masih murah yaitu sekitar Rp35.000 per buahnya. Namun ketika sudah di tangan dan jual lagi ke konsumen jelas akan naik.

"Untuk biaya pembuatan satu peci rajut, itu rahasia perusahaan," katanya sambil tersenyum.

Di Dusun Bedukan sendiri setidaknya terdapat ratusan perajin peci rajut namun dalam beberapa tahun terakhir ini permintaan peci rajut untuk diekspor ke kawasan timur tengah praktis terhenti akibat perang yang terus berkecamuk.

"Perang melawan ISIS dan juga perang dalam memperebutkan kekuasaan sangat berdampak buruk bagi perajin peci rajut di Dusun Bedukan ini," kata Izzah.

Pariyem (43), salah seorang perajin peci rajut lainnya di Dusun Bedukan mengatakan setiap hari dirinya mampu membuat 10 hingga 20 peci dan setiap satu peci dirinya memperoleh upah Rp5.000.