Sumber :
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- Pemerintah bersama anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI telah menyepakati asumsi ekonomi makro dalam rapat lanjutan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016.
Salah satu kesimpulan yang diambil mengenai asumsi makro indikatif pertumbuhan ekonomi 2016 mencapai 5,5 - 6 persen.
Baca Juga :
BI Tak Akan Perlonggar Uang Muka Kredit Motor
Baca Juga :
Harapan BI dari Penerapan 7 Days Repo Rate
Baca Juga :
Aliran Dana Asing ke RI Tembus Rp130 Triliun
.
Kadek menuturkan, masukan di bawah lima persen dinilai lebih realistis, karena melihat kondisi dalam negeri dan pasar global yang sampai sekarang masih tidak menunjukkan indikator positif.
"Kita masih menghadapi ketidakpastian dari global. Konsumsi dan pemerintah juga belum optimal memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi," ujar dia.
Selain itu, dalam upaya menggenjot pertumbuhan ekonomi melalui sektor konsumsi, pemerintah diimbau untuk menjaga kestabilan inflasi, guna mengendalikan produk konsumsi.
"Kalau konsumsi bisa dikendalikan, nanti akan berikan pertumbuhan ekonomi yang optimal," kata dia. (asp)
Halaman Selanjutnya
.