Ini Jenis Penyakit yang Penderitanya Tak Dianjurkan Berpuasa

Ilustrasi anoreksia atau puasa
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
Pemerintah Diminta Sediakan Jaminan Bagi Pekerja Informal
- Dari sisi medis, ada beberapa kondisi pasien, atau orang sakit yang dianjurkan tidak berpuasa terlebih dahulu. Di antaranya, yang dalam perawatan rumah sakit dan dengan keadaan diinfus (infuse cairan maupun makanan atau pasien yang sedang mendapat transfusi darah).

Stimulasi Otot Elektrik, Cara Baru Dapatkan Tubuh Bugar

Hal itu dijelaskan dalam seminar kesehatan
Hilangkan Depresi dengan Lari
Kiat Berpuasa Pasca Sakit bersama Sequis, beberapa hari lalu, di Jakarta. Pasien infeksi akut seperti radang tenggorokan berat, demam tinggi, diare akut, mual dan muntah juga tak disarankan. “Penderita migren atau vertigo (sakit akan bertambah buruk jika pasien tidak makan atau minum obat),” kata dr Sandy Hantono dalam acara itu.


Selain itu, pasien dengan gangguan pernafasan akut seperti asma akut, penyakit paru obstruksi kronis yang berat juga dianjurkan tidak berpuasa. Jenis lainnya, pasien jantung dengan gagal jantung, pasien sakit maag yang sedang dalam keadaan akut, misalnya muntah-muntah hebat.


“Pasien kanker yang sedang dalam pengobatan atau belum diobati, pasien dengan gangguan hati kronis lanjut, pasien dengan gagal ginjal kronis yang sedang menjalani cuci darah atau peritoneal dialysis, juga tak disarankan,” ujar sang dokter dikutip dari rilis yang diterima Minggu, 28 Juni 2015.


Hal ini ternyata juga berlaku para penderita kencing manis, di mana gula darahnya belum terkontrol atau jika terkontrol, namun dengan kebutuhan insulin harian yang masih tinggi serta orang tua usia lanjut dengan menderita pikun (Alzhaimer).


Menilai kebugaran sendiri


Seseorang paska sakit yang ingin berpuasa, hendaknya dapat menilai sendiri kebugaran yang dimilikinya, jangan sampai penyembuhannya terganggu karena puasa. Untuk penyakit kronis, tingkat kebugaran akan berbeda dengan yang telah mengalami penyakit akut.


“Bagi  yang memiliki penyakit yang diturunkan secara genetik, sebaiknya melakukan pemeriksaan medis tertentu, untuk menilai kesiapan saat hendak berpuasa dan menentukan langkah-langkah yang diambil bila terdapat gangguan tubuh saat berpuasa” ujar Sandy.


Hal ini karena derajat dan tingkat keparahan suatu penyakit berbeda tergantung dari jenis penyakit itu sendiri. Ringan tidaknya suatu penyakit hanya dapat diketahui saat seseorang berkonsultasi dengan dokter disertai dengan hasil pemeriksaan medis. Bila diperlukan pengawasan dan pengobatan yang intensif sebaiknya tidak berpuasa  dahulu. (ren)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya