Sumber :
- iStock
VIVA.co.id
- Utusan khusus Perdana Menteri Jepang, Hiroto Izumi menemui Presiden Joko Widodo. Dia dan rombongan membawa proposal dari Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe.
Baca Juga :
PMA Tak Merata Akibat Kurang Listrik
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil, yang turut mendampingi mengatakan, dalam kesempatan pertemuan itu ditegaskan bahwa Jepang sangat komitmen berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Salah satu yang ditaksir Jepang adalah proyek pembangunan tenaga listri 35 ribu megawatt (MW).
"Mereka (Jepang) siap berpartisipasi membangun listrik 35 ribu MW. Mungkin Jepang sendiri siap mengambil sampai dengan 12.500 MW, ditambah dengan membangun jaringan bawah laut Selat Sunda," jelas Sofyan, di Istana Negera Jakarta, Jumat 10 Juli 2015.
Sofyan menjelaskan, memang ada beberapa tawaran yang diajukan oleh PM Jepang melalui utusannya itu. Bahkan, diakuinya, kalau proposal yang diajukan jauh lebih baik dari yang diterima Presiden Jokowi sebelum-sebelumnya.
"Proposal yang cukup teknis. Jauh lebih baik daripada proposal-proposal yang kami terima sebelumnya. Itu intinya. Kemudian, Pak Presiden mengatakan terima kasih pada pemerintah Jepang," jelasnya.
Seperti diketahui, ada 109 proyek yang telah ditetapkan pemerintah untuk masuk dalam program pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35 ribu MW selama periode 2015 hingga 2019.
Ada pun, 74 proyek pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 25.904 MW, dikerjakan dengan skema pengembang listrik swasta (independent power producer/IPP) dalam lima tahun ke depan.
34 Proyek Pembangkit Listrik Mangkrak, Negara Merugi
Sari 34 proyek ada 12 proyek tidak bisa berlanjut.
VIVA.co.id
4 November 2016
Baca Juga :