PMA Tak Merata Akibat Kurang Listrik

Petugas PT PLN (Persero) melakukan pemeriksaan rutin di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Taman Jeranjang. Lombok, NTB.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id
34 Proyek Pembangkit Listrik Mangkrak, Negara Merugi
- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, infrastruktur energi menjadi salah satu sektor yang sampai saat ini belum cukup memadai. Ini yang menjadi alasan kuat, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) tidak merata.

Strategi Menteri Arcandra Targetkan PLTP 7.000 MW
“Saya teringat, dengan diskusi saya dengan seorang investor. Perhatian mereka tidak hanya fokus pada ketersediaan energi, tetapi juga keadaan listrik,” kata Bambang, saat ditemui di Jakarta Convention Center, Rabu 10 Agustus 2016.

Wapres: Elektrifikasi RI Terendah di ASEAN
Ia menjabarkan, selama ini pusat pembangunan hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa, yang memang memiliki ketersediaan listrik yang memadai. Sementara itu, di beberapa wilayah lain di luar pulau Jawa, masalah kurangnya ketersediaan listrik masih menjadi masalah utama.

Risiko-risiko tersebut, ditegaskan Bambang, membuat para investor enggan mengambil risiko untuk menanamkan modalnya di luar pulau Jawa. Padahal, ada beberapa daerah potensial di luar Jawa, yang bisa dijadikan sumber penopang ekonomi dalam negeri.

“Tidak ada masalah ketersediaan listrik di Jakarta, Tangerang, Bogor, Karawang dibandingkan mereka (investor) bangun pabrik di Riau, Kalimantan Tengah,” ujarnya.

Menurut Bambang, solusi untuk memenuhi ketersediaan listrik di seluruh daerah menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. Sebab, ketersediaan energi bisa menjadi salah satu kunci memecahkan disparitas yang selama ini terjadi.

"Investor akan lebih punya banyak pilihan lokasi, dan mereka bisa menetapkan investasinya tidak lagi di pulau Jawa, atau dekat Jakarta. Mereka tidak ragu menempatkan industrinya, di berbagai lokasi di seluruh Indonesia,” katanya. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya