Krisis Yunani Berlanjut, Mata Uang Euro Merosot

Logo mata uang euro di Bank Sentral Eropa. Mata uang Euro, simbol pemersatu negara-negara Uni Eropa.
Sumber :
  • REUTERS/Alex Domanski
VIVA.co.id
- Mata uang euro di perdagangan Asia, Senin, 13 Juli 2015, merosot karena krisis utang Yunani masih belum selesai dan negosiasi akan berlanjut satu minggu lagi. 

Dikutip dari Reuters, mata uang euro sempat merosot 0,5 persen terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS) ke posisi US$1,10, tapi kemudian kembali menguat ke posisi US$1,11. 

Nilai tukar euro terhadap mata uang Jepang, Yen, juga mengalami penurunan ke posisi 136,65 yen setelah sebelumnya anjlok pada 135,40 yen.

Minggu, 12 Juli 2015, para pemimpin Uni Eropa telah menetapkan ultimatum bagi Yunani untuk melaksanakan reformasi finansial sebagai prasyarat menerima dana talangan.
OCBC Akuisisi Barclays Bank di Singapura dan Hong Kong

Kanselir Jerman Angela Merkel menyebut pembicaraan untuk menyelamatkan Yunani dari krisis utang "sangat sulit", dan menepis kemungkinan dicapainya kesepakatan.  
Terdorong Data Pengangguran AS, Bursa Asia Dibuka Menguat

Investor memilih waspada dan mengawasi perkembangan pertemuan Uni Eropa dengan Yunani yang tidak juga menemukan resolusi untuk menyelesaikan krisis keuangan Yunani. 
Akhir Pekan, Pasar Asia Tergelincir

Bank Sentral Eropa sudah setuju untuk menunda pembayaran Yunani sebesar 3,5 miliar euro, yang jatuh tempo pada 20 Juli.  


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya