Sumber :
- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVA.co.id
- Sebagian besar barang galian, atau tambang non migas Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi milik tiga Negara asing, yakni Korea Selatan, Jepang, dan Philipina.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, dipaparkan barang yang di ekspor ketiga negara tujuan itu sebesar 93,59 persen, atau senilai US$80,3 juta pada Juni 2015.
Baca Juga :
RI Dorong Qatar Investasi di Sektor Energi
Pada bulan sebelumnya, Jepang negara teratas dalam catatan BPS NTB sebagai pengimpor terbesar barang galian di pulau seribu masjid ini. Dengan rincian pada Mei 2015 lalu sebesar US$126,6 juta, atau senilai 43,99 persen. Menyusul Korea Selatan 30,08 persen dan Jerman 25,32 persen.
Perbandingannya di Juni 2015, Korea Selatan kini menjadi negara teratas yang memberikan
income
terbesar terhadap NTB terhadap pembelian hasil tambang. Dengan total US$66,07 juta, atau 76,95 persen. Berikutnya Jepang US$14,66, atau 17,08 persen dan Philipina US$4,3 juta, atau sebesar 5,03 persen.
Ada pun menurut jenis barang yang turut melengkapi nilai ekspor barang NTB, yakni gandum-ganduman sebesar 5,03 persen dan perhiasan, atau permata sebesar 1,15 persen.
Sementara itu, jika nilai ekspor di NTB turun di Juni, berbeda halnya dengan nilai impor yang justru meningkat dibandingkan Mei 2015. Pada Juni, NTB mengimpor 124,50 persen barang, berupa benda-benda besi dan baja juga mesin pesawat mekanik dari Jepang, China, dan Amerika Serikat.
"Nilai impor bulan Juni 2015 sebesar US$17,6 juta, dibandingan bulan sebelumnya Mei 2015 sebesar US$7,8 juta," kata Mahyudin.
Berdasarkan angka sementara bulan Januari sampai Juni 2015, diperoleh total US$628 juta nilai ekspor dan US$73 juta untuk Impor di NTB. (asp)
Halaman Selanjutnya
Perbandingannya di Juni 2015, Korea Selatan kini menjadi negara teratas yang memberikan