Ekonomi China Terancam Bengkaknya Utang Korporasi

Ekonomi China
Sumber :
  • REUTERS/China Daily
VIVA.co.id
Menanti Data Inflasi China, Bursa Asia Dibuka Naik
- China mungkin telah terhindarkan dari risiko krisis yang terjadi di pasar saham beberapa waktu lalu. Kendati demikian, besarnya tumpukan utang korporasi China yang mencapai US$16,1 triliun, menjadi ancaman besar bagi ekonomi negeri tirai bambu itu.

Volume Ekspor China Meningkat, Bawa Angin Segar bagi RI?
Dilansir dari Reuters, utang swasta di China mencapai 160 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) negara itu. Dua kali lipat dibandingkan Amerika Serikat. Hal ini memperburuk ekonomi negara itu di tengah perlambatan yang sedang terjadi. 

Intip 10 Negara dengan Utang Terbanyak Saat ini
Hasil studi Thompson Reuters menjabarkan, utang hampir 1.400 perusahaan di China menunjukan peningkatan tajam dalam lima tahun terakhir. Sementara lembaga pemeringkat kredit, Standart & Poor's memprediksikan utang tersebut akan terus tumbuh hingga 77 persen menjadi $28,8 triliun dalam lima tahun ke depan.

Intervensi kebijakan pemerintah China yang mempengaruhi kredit korporasi sejauh ini sebagian besar dirancang untuk mengatasi tujuan yang berbeda-beda, salah satu nya yaitu mendukung pertumbuhan ekonomi yang melemah.

Hal ini yang menyebabkan penurunan suku bunga di China sudah terjadi hampir empat kali sejak November tahun lalu.

"Ketika keran kredit dibuka, risiko akan semakin meningkat dan berdampak pada perusahaan yang bermasalah," kata Kepala Ekonom Royal Bank of Scotland (RBS) untuk Greater China, Louis Kuijs.

Sampai saat ini, bank di China telah membuat pinjaman baru sebesar 1,28 triliun yuan atau sebesar US$206 juta pada bulan Juni, sementara pada bulan Mei mencapai 900,8 juta yuan.

Pengaruh pelonggaran kebijakan di China telah mengurangi biaya bunga jangka pendek. Sehingga, pinjaman untuk spekulasi saham telah mengalami kemajuan. Kendati demikian, ditemukan sedikit bukti pinjaman yang digunakan untuk investasi yang menguntungkan dalam ekonomi di sektor riil.

Selain itu, studi Thompson Reuters menemukan bahwa pada tahun 2010, utang perusahaan di China rata-rata mencapai 2,8 kali dibandingkan laba inti mereka. Pada akhir 2014, mencapai 5,3 kali.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya