Keluarga Yakin Ada Motif Lain di Balik Pembunuhan Baety

Pelaku pembunuh wartawati Nur Baety
Sumber :

VIVA.co.id - Keluarga wartawati Nur Baety Rofiq (44) yang ditemukan tewas terbunuh di rumahnya berharap, polisi terus mendalami motif dari aksi para pelaku tersebut.

Gara-gara Uang Rp30 Ribu, Tukang Ojek Ini Cekik Istrinya

Keluarga ragu jika Baety tewas karena perampokan. Bahkan pihak keluarga curiga, para pelaku yang saat ini berhasil dibekuk polisi hanyalah orang suruhan.

"Kami tentu saja sangat mengapresiasi kerja aparat kepolisian yang begitu cepat meringkus para pelakunya. Namun kami juga berharap, polisi bisa mengungkap motif lain dibalik kasus ini. Kami curiga ini bukanlah perampokan biasa," kata Naharus Surur (49), kakak kandung Baety pada VIVA.co.id, Selasa 21 Juli 2015.

Ada beberapa hal yang membuat Naharus janggal akan motif pembunuhan sadis yang menewaskan adik bungsunya itu. "Pertama pelaku sudah memetakan aksinya, terus sudah menyiapkan senjata. Kemudian mereka hanya mengambil barang-barang yang tidak terlalu mahal. Padahal disitu ada banyak perhiasan. Bahkan saat jasadnya ditemukan, adik saya masih mengenakan kalung. Motor beserta kunci kontak juga utuh," katanya.

Selain itu kata Naharus, keterangan polisi yang menyatakan pelaku mengikat kedua tangan adiknya, setelah ditikam berulang dan dipastikan tak bernyawa, makin terasa janggal. "Tangan diikat setelah meninggal, untuk apa? Kan sudah tewas," kata dia.

Dari beberapa poin itu, ada satu hal yang semakin membuat Naharus yakin jika ini bukanlah pembunuhan biasa.

"Iya, beberapa bulan lalu adik saya minta alamat rumahnya yang di Bojonggede dirahasiakan. Dia juga bilang, jangan bilang ke siapa pun kalau ibu pindah ke rumah saya di Bukit Duri. Katanya biar rumah enggak dianggap kosong. Iya selama ini adik saya tinggal ditemani ibu," tuturnya.

Terkait hal ini, ia dan keluarga pun berharap polisi bisa mengembangkan kasus ini. "Semoga polisi bisa mendalaminya, karena bukan tidak mungkin ada motif lain dibalik kasus ini," tutur Naharus.

Pernyataan Naharus pun tak jauh berbeda penjelasan Pakar Kriminolog UI Yogo Tri Hendriyanto, menurut dia jika dilihat dari aksinya pelaku seolah memiliki dendam yang sangat besar terhadap korbannya.

"Dilihat dari aksinya kemungkinan ini berkaitan dengan nilai harga diri, atau dendam. Di sini ada proses pengulangan. Korbannya ditikam hingga berkali-kali. Kemungkinan ada motif lain, bukan pembunuhan biasa," katanya.

Yogo mengatakan, untuk lebih jelas harus ditelusuri saat korban masih hidup. "Apakah ada teror-teror terkait perkerjaannya. Penusukan itu dilakukan berkali-kali itu artinya ada dendam yang sangat mendalam."

Penjelasan Polisi


Kapolresta Depok Komisaris Besar Dwiyono menjelaskan, para pelaku tidak sempat mengambil perhiasan atau barang berharga korban lainnya lantaran panik.

"Para pelaku ada yang buruh, tukang ojek dan pekerjaan swasta lainnya. Dari hasil pemeriksaan sementara tidak ada kaitannya dengan pekerjaan. Dari pengakuan para tersangka kalut karena banyak darah. Karena kalut inilah mereka tidak melihat perhiasan. Sementara ini laptop korban masih dalam pengembangan kita," kata Dwiyono.

Para pelaku, lanjut Dwiyono, dibekuk dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan keterangan para saksi. Ketika disinggung apakah benar kasus ini berkaitan dengan karya jurnalistik korban? Dwiyono kembali membantahnya.

"Kita lidik dengan intens. Sejauh ini berdasarkan fakta yang kami temukan ini murni pencurian," kata Dwiyono.

Seperti diketahui, Baety tewas dianiaya pada Sabtu 4 Juli 2015, usai melaksanakan ibadah sahur. Jasadnya baru ditemukan Sabtu sore, 18 Juli 2015, di rumahnya di kawasan Perumahan Gaperi, Bojonggede, Kabupaten Bogor, dengan kondisi tangan terikat tali hitam ke belakang.

Terdapat luka tusuk di bagian badan sebanyak sembilan tusukan dan luka sayat di leher . Tak hanya itu, rusuk wanita malang ini pun patah akibat hantaman benda keras.

Menguak Praktik Percaloan Sekolah Negeri di Depok
Ilustrasi.

Kali Ciliwung Depok Heboh Lagi Temuan Mayat

Penemuan mayat terjadi di Cimanggis.

img_title
VIVA.co.id
6 Agustus 2016