Negara BRICS Luncurkan Bank Baru di Shanghai

Peluncuran National Development Bank oleh negara anggota BRICS
Sumber :
  • REUTERS/Aly Song
VIVA.co.id
Alternatif IMF, BRICS Siapkan Dana Cadangan US$100 Miliar
- Negara maju dan berkembang yang tergabung dalam Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (BRICS) pada Selasa kemarin resmi meluncurkan bank pembangunan infrastruktur yang diberi nama New Development Bank (NDB). Ini merupakan bank kedua yang pembentukannya didukung penuh oleh Tiongkok dan dijadikan institusi alternatif selain Bank Dunia. 

Ria Ricis Ngonten Pakai Siger Sunda, Netizen: Kode Pengen Jadi Manten Lagi
Dikutip dari Reuters, Selasa, 21 Juli 2015, selain didukung Tiongkok, bank tersebut turut disokong oleh negara anggota lainnya seperti Rusia, India, Brasil, dan Afrika Selatan. Peluncuran NDB pun dilakukan di Shanghai. 

5 Tips untuk Mengontrol Emosi secara Efektif, Menghadapi Emosi dengan Tenang
Bank tersebut akan mendanai infrastruktur dan proyek pembangunan di lima negara BRICS. Di awal pembentukannya, NDB memiliki modal US$50 miliar. Modal itu diberikan oleh lima negara anggota. 

Mereka akan memiliki hak yang sama dalam pemberian suara. Modal tersebut kemudian akan ditingkatkan menjadi US$100 miliar dalam dua tahun mendatang.

Negara anggota nantinya juga akan menyumbang modal US$100 miliar untuk menjaga stabilitas mata uang. Modal tersebut disumbang oleh Tiongkok sebesar US$41 miliar, Brasil, India, dan Rusia, masing-masing menyumbang US$18 miliar. Terakhir, Afrika Selatan memberikan US$5 miliar. 

Acara peluncuran Selasa kemarin sempat tertunda lama. Padahal, pengajuan pembentukan telah dilakukan sejak 2012. 

Tertundanya peluncuran NDB diduga karena adanya perbedaan pendapat mengenai pendanaan bank, pengelolaan, dan lokasi kantor pusat. 

"Tujuan kami bukan untuk menantang sistem yang sudah ada, tetapi justru memperbaiki dan melengkapi dengan cara kami sendiri," ujar Presiden NDB, Kundapur Vaman Kamath. 

Dia menambahkan, usai menggelar pertemuan dengan Bank Infrastruktur Investasi Asia (AIIB), NDB memutuskan untuk membangun jalur komunikasi "hotline" dengan bank bentukan Tiongkok itu. Tujuannya untuk membahas berbagai isu dan menjalin hubungan antar institusi yang lebih erat.

Menurut Menteri Keuangan Tiongkok, Lou Jiwei, dukungan NDB terhadap proyek infrastruktur akan membantu menyelesaikan masalah yang telah lama dihadapi oleh negara berkembang dan negara yang menuju menjadi negara maju.

"NDB akan membantu mereka meningkatkan pembangunan ekonomi," kata Lou.

Kendati upacara peluncuran NDB tidak semeriah penandatanganan salah satu kesepakatan AIIB di Beijing pada Juni lalu, tetapi turut diperhitungkan oleh institusi sejenis. 

"Dari perspektif kami, kami sangat menantikan untuk bisa bekerja sama dengan institusi baru. Sebab, kebutuhan (terhadap infrastruktur) sangat tinggi," kata Wakil Presiden Bank Dunia, Karin Finkelston.  

Sementara itu, Presiden Bank Pembangunan Asia (ADB), Takehiko Nakao, juga menantikan kesempatan untuk bisa bekerja sama dengan NDB. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya