Sumber :
- NASA
VIVA.co.id
- Selama ribuan tahun, manusia selalu bermimpi untuk bisa hidup di planet lain selain bumi. Selain telah penuh sesak, manusia merasa bumi telah semakin tua dan akan musnah.
Badan luar angkasa Amerika (NASA) mengklaim telah menemukan puluhan planet yang dianggap mirip dengan bumi. Yang terbaru adalah Kepler 452b, yang dianggap paling mirip dengan bumi.
Planet tersebut memutari bintang yang mirip dengan matahari. Ada kemungkinan permukaan Kepler 452b cukup padat, berisi air dan memiliki kehidupan di dalamnya.
Sebuah laman berita China berbahasa Inggris,
Xinhua
, yang mengumpulkan data dari banyak ilmuwan, memberikan sekilas gambaran tentang kehidupan manusia di planet bumi 2.0. Yang menjadi penghalang adalah cara untuk bisa mencapai planet itu dalam waktu cepat.
Menurut ilmuwan, dilansir
Xinhua
, Kamis 30 Juli 2015, jika dihitung secara awam, jarak dari bumi ke Kepler 452b adalah 1.400 tahun cahaya. Ini artinya, butuh waktu 1.400 tahun kecepatan cahaya untuk bisa mencapai planet tersebut.
Namun bagi mereka, tidak ada hal yang tidak mungkin. Apalagi teknologi semakin maju dan bisa menemukan mesin kendaraan layaknya film sains fiksi, atau menciptakan lubang hitam yang bisa melakukan perpindahan objek dengan cepat dari satu planet ke planet lainnya.
Baca Juga :
Ditemukan, Planet yang Paling Mirip dengan Bumi
Baca Juga :
NASA: Planet Alien Ditemukan 10 Tahun Lagi
Sayangnya, sama seperti Bumi dan Venus, efek rumah kaca akan muncul di Kepler setelah lama ditempat manusia. Bahkan suhu akan meningkat dan membuat Kepler tidak lagi ramah lingkungan bagi manusia. Saat itu terjadi, laut tidak lagi ada di permukaan Kepler. Menurut analisa ilmuwan baru-baru ini, peristiwa tersebut kemungkinan akan terjadi dalam kurun 500 juta tahun ke depan.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sayangnya, sama seperti Bumi dan Venus, efek rumah kaca akan muncul di Kepler setelah lama ditempat manusia. Bahkan suhu akan meningkat dan membuat Kepler tidak lagi ramah lingkungan bagi manusia. Saat itu terjadi, laut tidak lagi ada di permukaan Kepler. Menurut analisa ilmuwan baru-baru ini, peristiwa tersebut kemungkinan akan terjadi dalam kurun 500 juta tahun ke depan.