Ini Alasan Harga Daging Sapi Kian Tak Terjangkau

Ilustrasi/Pedagang daging sapi di Aceh
Sumber :
  • Zulfikar Husein/VIVAnews
VIVA.co.id
Strategi Mendag Atasi Calo Daging Sapi
- Empat hari belakangan, di sejumlah pasar tradisional di Surabaya, harga daging sapi terus mengalami lonjakan. Harga yang tadinya Rp100 ribu per kilogram naik hingga mencapai Rp130 ribu per kg.

Pengusaha Daging Permainkan Harga, Mendag Cabut Izin Usaha

Pedagang memperkirakan, kenaikan itu disebabkan stok daging menurun menjelang datangnya Hari Raya Idul Adha. 
Mendag: Pengusaha Boleh Ambil Untung Tapi Jangan Berlebihan


"Karena sapi yang disiapkan untuk di jual pada hari raya kurban (Idul Adha)," kata Fauziah, pedagang daging sapi di Pasar Pucang, Surabaya, Senin 10 Agustus 2015.


Pedagang juga memperkirakan, kelangkaan dan lonjakan harga karena banyak yang menahan hewan ternaknya, dan akan dijual saat Idul Adha.


Kata dia, biasanya petani menahan hewan ternaknya, dan itu berakibat memengaruhi harga jual di pasar, karena persediaan daging menipis. "Pedagang seperti kami inilah yang rugi, stok tidak. Kalau pun ada, harganya selangit sementara pembeli juga berkurang," kata dia.


Para pedagang daging sapi di Surabaya berharap, pemerintah segera turun tangan mengatasi gejolak lonjakan harga daging sapi. "Semoga saja pemerintah segera turun tangan," kata Sriani, pedagang daging sapi lainnya.


Harga cabai


Sementara itu, selain daging sapi, harga cabai juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Sejumlah pedagang mengaku kenaikan tersebut, karena pasokan cabai dari pengepul berkurang.


"Sudah dua minggu harga cabai merah naik hingga dua kali lipat," kata Sulastri,pedagang sayur di Pasar Pucang, Surabaya. Bahkan, dalam dua minggu harga cabai sudah naik dua kali.


"Sebelumnya, per kilogram harganya Rp45 ribu, dua minggu lalu naik menjadi Rp60 ribu. Dan, hari ini menjadi Rp70 ribu per kilogram," ujarnya.


Akibat kenaikkan harga cabai merah,sejumlah pedagang mengaku menolak pembelian eceran di bawah Rp2.000. "Terpaksa kita menolak yang membeli dibawah Rp2.000," katanya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya