Sumber :
- REUTERS/Darren Whiteside
VIVA.co.id
- Pengamat tak sependapat dengan sikap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli, yang langsung mengkritik program listrik 35 ribu MW, sementara dia baru menjabat sebagai menteri. Sikap Rizal dikhawatirkan dapat merusak kepercayaan investor.
"Semua orang yang bersiap-siap untuk investasi, menjadi ragu-ragu," kata Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reforms (IESR), Fabby Tumiwa, ketika dihubungi
VIVA.co.id
di Jakarta, Jumat 14 Agustus 2015.
Seperti yang diketahui, Rizal mengkritik program 35 ribu MW-nya Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tak hanya itu, dia juga akan meminta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said dan Dewan Energi Nasional (DEN) untuk mengevaluasi target tersebut.
Sikap inilah, lanjut Fabby, bisa membuat para investor berpikir ulang untuk menanamkan modalnya di sektor listrik. "(Mereka berpikir), jangan-jangan proyek ini akan dihilangkan," kata dia.
Fabby mengatakan bahwa dulu, Rizal memang tak apa mengkritik pemerintah selama masih menjadi pengamat. Tapi, kini, berbeda. Dia sudah masuk menjadi anggota Kabinet Kerja.
"Rizal harus irit. Jangan bicara yang bombastis. Sekarangkan, dia bukan pengamat atau politis. Harusnya menjadi
player
(di pemerintahan), bukannya menjadi oposan," kata dia.
Baca Juga :
Jokowi: 2016 Menantang Bagi Ekonomi Negara Islam
Presiden: Proyek Kereta Bandara Selesai Sesuai Target 2017
Terkendala lahan yang belum dibebaskan
VIVA.co.id
4 November 2016
Baca Juga :