Sumber :
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- DPR hari ini 14 Agustus 2015 memasuki masa persidangan I tahun sidang 2015-2016. Dalam sambutannya, Ketua DPR Setya Novanto mengatakan bahwa pembukaan Paripurna kali ini membahas dua agenda, yaitu pidato Ketua DPR RI dan pidato Presiden RI atas RAPBN tahun 2016 serta nota keuangan.
Dalam pidatonya, Novanto menyoroti berbagai persoalan yang menjadi perhatian DPR selama ini.Pada APBN, ia menjelaskan bahwa penyerapan anggaran pemerintah pusat, khususnya belanja Kementerian pada semester I 2015 lebih rendah dari tahun sebelumnya.
"Penyerapan anggaran pada semester ini baru sebesar Rp 208,5 triliun atau sebesar 26,2%. Ini lebih rendah dibandingkan tahun kemarin," ungkap Novanto.
Oleh karena itu, DPR mendorong agar Kementerian/Lembaga segera merealisasikan proyek-proyek infrastruktur, sehingga penyerapan di semester II tahun 2015 akan semakin meningkat dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Novanto juga menyampaikan agar kebijakan ekonomi nasional kedepan harus lebih hati-hati, mengingat krisis global yang masih terus bergejolak.
"APBN tahun anggaran 2016 sebagai instrumen ekonomi nasional diharapkan dapat berperan sebagai stabilisator untuk pembangunan," kata Novanto.
Di sektor pembangunan, DPR mendukung penambahan alokasi dana desa. Terkait hal ini, DPR juga meminta pemerintah melakukan pendampingan dan mengawasai realisasinya, agar tujuan dana desa untuk kemajuan dan kemakmuran masyarakat dapat benar-benar terwujud.
Baca Juga :
Banggar DPR: Target Tax Amnesty Terlalu Ambisius
Baca Juga :
Komisi XI: Postur APBN-P 2016 Tidak Kredibel
Jokowi juga mengungkapkan bahwa total pendapatan negara pada tahun 2016 direncanakan mencapai Rp1848,1 triliun.
Seusai melaksanakan sidang, Pimpinan DPR bersama Presiden dan Wakil Presiden RI langsung mengunjungi museum DPR.
Halaman Selanjutnya
Jokowi juga mengungkapkan bahwa total pendapatan negara pada tahun 2016 direncanakan mencapai Rp1848,1 triliun.