Kendalikan Harga, Mendag Mengaku Akan Rajin Sidak

Mogok Pedagang Daging Sapi Berimbas Pada Aktifitas RPH
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong mengaku bahwa operasi pasar adalah sebuah keharusan untuk mengendalikan kenaikan harga bahan pangan. Hal ini perlu, karena banyaknya oknum yang belakangan ini menetapkan harga tinggi untuk harga daging sapi dan ayam.

"Hemat saya, operasi pasar itu sebuah keharusan. Contohnya di Amerika, harga solar turun naik, mereka sering operasi pasar, dan perekonomian kita hampir sama dengan mereka, kalau kita ada di pangan. Jadi, layak sekali pemerintah untuk bisa masuk ke pasar apabila diperlukan," kata Thomas Lembong di Kantornya, Rabu 19 Agustus 2015.

Dia melanjutkan bahwa pemerintah Indonesia juga mempunyai Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) yang juga akan membantu pemerintah dalam operasi pasar.

Mendag Enggar Tak Takut Anggaran 'Disunat'

Tak hanya itu, lanjut dia, Kementerian Perdagangan juga akan bekerja sama dengan Kementerian Pertanian untuk meninjau harga-harga bahan pangan tersebut.

"Upaya-upaya Bulog, seperti meninjau harga daging sapi. Tetapi, ini juga dilakukan dengan kerja sama dengan pak mentan (menteri pertanian)," ujar dia.

Dia juga mengatakan bahwa untuk mengendalikan harga bahan pangan, pemerintah juga akan mengimpor sebanyak 200 ribu hingga 300 ribu ekor sapi hingga akhir tahun.

Hal ini, menurutnya, dilakukan untuk mencegah penimbunan yang sering dilakukan oknum-oknum yang tak bertanggung jawab. Dengan begitu, diharapkannya terjadi kestabilan harga daging sapi di pasaran.

"Kami bisa impor 200 ribu sampai 300 ribu ekor sampai akhir tahun,  swasembada pangan adalah hal yang mutlak dan tidak bisa ditawar, tetapi ini tentu butuh waktu dan butuh proses" tutur dia. (asp)

Ini Misi Ekspor Pertama Enggar Jabat Mendag
Ilustrasi sapi.

Pemerintah Buka Keran Impor Daging dari Banyak Negara

Impor tidak hanya akad dari Australia dan India.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016