'Battle of Surabaya', Bung Tomo dalam Animasi

Sumber :
  • REUTERS/Fred Prouser
VIVA.co.id
Pengalaman Yayan Ruhian Ajari Aktor Laga Ken Zheng
- Film animasi Tanah Air kembali meramaikan bioskop melalui "Battle of Surabaya". Setelah tiga tahun produksi, film di bawah garapan Aryanto Yuniawan yang duduk di bangku sutradara sudah bisa disaksikan mulai 20 Agustus 2015.

Cerita Sang Artis Soal Film Laskar di Tapal Batas

"Battle of Surabaya" coba mengangkat sejarah di balik pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Cerita bukan menitikberatkan pada pejuang perang atau pahlawan yang sudah dikenal seperti Bung Tomo.
BJ Habibie Ingin Tonton Film Terbaru Reza Rahadian


Kisah justru berpusat pada Musa, remaja pria yang berprofesi sebagai penyemir sepatu dan kurir surat rahasia penting untuk para tentara serta milisi pejuang Indonesia. Dalam perjalanannya, Musa dibantu Yumna, remaja putri yang sama-sama berjuang di tengah perjuangan.


Ada juga Danu, pejuang kebangsaan yang bertugas mengawal Musa dan punya porsi cukup penting sepanjang film. Sejak awal, penonton akan disuguhi narasi seputar keadaan Indonesia, Belanda, dan Jepang pada 1945.


Alur cerita dibuat maju mundur, dengan menghadirkan beberapa
flashback
sepanjang film. Banyaknya tokoh yang ingin dimasukkan membuat cerita terasa "melompat-lompat". Meski di akhir, pesan yang ingin disampaikan dan sesuai dengan judul "Battle of Surabaya: There is No Glory in War" cukup tersampaikan.


Animasi 2D yang digarap juga terasa pengaruh anime (kartun Jepang). Namun, gerakan benda bergerak, antara lain kendaraan beroda, kereta, dan pemandangan terlihat sangat hidup. Komedi yang membumbui jalan cerita juga mampu mengundang tawa.


"'Battle of Surabaya' memang terlihat masih jatuh bangun dalam membangun cerita. Tapi, untuk animasi 2D yang belakangan kurang dilirik oleh film layar lebar komersial Tanah Air, film ini layak dapat dukungan penonton," ucap sang sutradara. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya