Sumber :
- ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
VIVA.co.id
- Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Nawir Messi menuturkan, meroketnya harga daging sapi setelah lebaran disebabkan oleh beberapa hal.
Dia menyebut, setidaknya ada dua penyebab utama melambungnya harga daging. Yang pertama dikarenakan kebijakan pemerintah untuk mengerem laju impor daging sapi secara drastis. Dengan kebijakan tersebut, pasar akan merespon dengan strategi lain, yakni mengeluarkan pasokan daging sapi secara bertahap.
Baca Juga :
Strategi Mendag Atasi Calo Daging Sapi
Dia menyebut, setidaknya ada dua penyebab utama melambungnya harga daging. Yang pertama dikarenakan kebijakan pemerintah untuk mengerem laju impor daging sapi secara drastis. Dengan kebijakan tersebut, pasar akan merespon dengan strategi lain, yakni mengeluarkan pasokan daging sapi secara bertahap.
"Kenapa pasar merespon seperti ini, saya kira rasional, dengan melakukan penggelontoran suplai daging sapi secara perlahan," ujar Nawir dalam sebuah diskusi di Gado-Gado Boplo, Jakarta, Sabtu 22 Agustus 2015.
Nawir melanjutkan, kebijakan tersebut pun tidak diimbangi dengan kekuatan peternak lokal.
"Untuk sapi ini kan ada keinginan ambisius swasembada dengan mengurangi impor secara drastis, tapi ini saja tanpa kesiapan produksi dalam negeri," Terangnya.
Adapun Penyebab kedua, lanjut Nawir, adalah sulitnya pasokan daging sapi yang berasal dari Jawa Timur dan Jawa Tengah yang diketahui memiliki pasokan berlebih dibanding daerah lain.
"Ternyata temuan teman-teman, barang Jawa Timur dan Jawa Tengah ini tak bisa masuk (ke Jakarta). Berarti ada indikasi sesuatu. Kalau misalnya bisa masuk, cost (harga) pun nggak diterima pasar," jelasnya.
Seperti diketahui, Harga daging sapi tak kunjung turun. Bahkan saat Lebaran, harga daging sapi sempat menembus Rp140 ribu/kg. Kenaikan ini juga berakibat pada aksi mogok pedagang daging sapi untuk berjualan beberapa pekan lalu.
Halaman Selanjutnya
"Kenapa pasar merespon seperti ini, saya kira rasional, dengan melakukan penggelontoran suplai daging sapi secara perlahan," ujar Nawir dalam sebuah diskusi di Gado-Gado Boplo, Jakarta, Sabtu 22 Agustus 2015.