Pemerintah Mulai 'Buyback' Surat Utang Negara

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro
Sumber :
  • ANTARA/Vitalis Yogi Trisna
VIVA.co.id
- Kementerian Keuangan mengumumkan telah melakukan pembelian kembali (
buyback
) surat utang negara (SUN) secara langsung di pasar sekunder dengan menggunakan fasilitas
dealing room
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu.

Dikutip dalam keterangannya, Selasa, 25 Agustus 2015, tujuan transaksi SUN langsung tersebut adalah untuk melakukan pengelolaan SUN dengan sasaran untuk menarik seri-seri obligasi negara fixed rate yang kurang likuid.

Transaksi tersebut juga bertujuan untuk memberikan dukungan pada SUN yang umumnya sedang mengalami tekanan penjualan.

SUN yang dengan nilai nominal Rp500 miliar dibeli kembali oleh pemerintah, yakni SUN seri FR0048 yang jatuh tempo 15 September 2018 senilai Rp320 miliar dan SUN seri FR0036 yang jatuh tempo pada 15 September 2019 senilai Rp180 miliar.

Setelmen hasil pelaksanaan transaksi pembelian kembali SUN secara langsung tersebut dilaksanakan pada 25 Agustus 2015, sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November
Sebelumnya, pemerintah mengalokasikan dana Rp3 triliun untuk membeli kembali surat berharga negara (SBN). Hal ini bertujuan untuk menjaga SBN di tengah bergugurannya pasar saham global.

Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau
"Pokoknya kami sudah siap untuk buyback," kata Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, di DPR, Jakarta.  

Rupiah Masih Tertatih-tatih untuk Kembali Menguat
Sekadar informasi, tak hanya di pasar saham, aksi jual instrumen investasi pun turut terjadi di pasar SUN. Investor asing pun melepas portofolionya di tengah buruknya pasar keuangan dalam negeri dan global. Aksi jual ini membuat imbal hasil (yield) surat utang tinggi, misalnya yield SUN yang bertenor 10 tahun, sudah mencapai sembilan persen. Untuk menekan kenaikan imbal yield surat utang, pemerintah pun aktif membeli kembali surat utang.
Uang rupiah.

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global

Aksi damai 4 November tidak terlalu pengaruhi pergerakan rupiah.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016