Jelang Pertemuan The Fed, Dolar Dekati Rp14.500

Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVA.co.id
Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang diperdagangkan di bank-bank dalam negeri hari ini semakin melemah. Dolar dijual mendekati angka psikologis, Rp14.500. 

Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau
Berdasarkan situs resmi  Bank Central Asia (BCA) yang dikutip VIVA.co.id, Selasa, 15 September 2015, dolar AS di counter resmi, dijual Rp14.495 per dolar AS. Kurs beli di bank tersebut dipatok seharga Rp14.195.

Rupiah Masih Tertatih-tatih untuk Kembali Menguat
Sementara, dalam informasi kurs Bank Mandiri pagi ini, dolar AS dijual senilai Rp14.380, dengan kurs beli seharga Rp14.345 per dolar AS. Sedangkan Bank Negara Indonesia (BNI) yang terakhir diperbaharui sore kemarin, mematok kurs jual rupiah senilai Rp14.375 per dolar AS, kurs beli yang diperdagangkan dipatok Rp14.275 per dolar AS.

Berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor)/kurs tengah Bank Indonesia (BI), pada perdagangan kemarin, Senin, 14 September 2015, rupiah dipatok di level Rp14.322 per dolar AS.

Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, pelemahan rupiah diperkirakan masih akan berlanjut pada hari ini.

"Belum adanya kejelasan akan hasil rapat The Fed memberikan imbas volatilitas yang cukup tinggi," ujarnya kepada VIVA.co.id, Jakarta, Selasa, 15 September 2015.

Apalagi, laju dolar AS di pasar valas global hanya mengalami penurunan terbatas. Sebab, adanya penilaian pada laju harga minyak mentah global yang cenderung melemahnya, menjadi pukulan telak bagi pergerakan harga komoditas global mengalami pelemahan.

"Akibatnya, laju dolar dapat kembali bertahan tidak melemah lebih dalam. Imbasnya tentu pada laju rupiah yang kembali mengalami pelemahan," ujarnya menambahkan.

Reza memperkirakan, rupiah akan berada di bawah target resisten (batas atas) di angka 14.315 dengan laju rupiah hari ini di kisaran Rp14.330-Rp14.315 per dolar AS.

"Tetap cermati sentimen yang akan dirilis dimana dapat berimbas negatif pada laju rupiah."

(mus)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya