Kurs Dolar Menguat, Turis Asing Makin Betah di Indonesia

Candi Borobudur.
Sumber :
  • REUTERS/Andreas Fitri Atmoko/Antara Foto
VIVA.co.id
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
- Menguatnya nilai tukar dolar Amerika Serikat, terhadap rupiah berimbas pada peningkatan jumlah wisawatan
backpacker
Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November
dari mancanegara. 

Tujuh Hotel dengan Layanan Paling Mewah
Tingkat hunian (okupansi) di penginapan, khusus backpacker di Malang, Jawa Timur, pada Agustus 2015, naik 10 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu. 

“Ada peningkatan dibanding Agustus kemarin, tidak hanya di Malang, di Yogyakarta juga,” kata Manajer Kampung Tourist Helios, Martine Barwegen, Selasa 15 September 2015. 

Wanita kelahiran Belanda itu menyebut turis backpacker yang menghuni penginapan dengan harga Rp65 ribu per malam juga naik 10 persen sepanjang September.

"Jika dibandingkan tahun lalu ini meningkat 10 persen. Fenomena ini bagus, karena September biasanya okupansi mulai turun,” kata wanita yang fasih berbahasa Indonesia itu.

Dia menduga, peningkatan okupansi dari 25 tempat tidur yang tersedia di Kampung Tourist akibat nilai tukar dolar AS yang terus naik. Dia menargetkan, okupansi mencapai 65 persen sepanjang September.

Menurutnya, tamunya yang berasal dari Eropa dan AS, banyak memilih Kampung Tourist, karena harganya cocok dengan wisatawan backpacker.

"Backpacker ini sebagian besar berusia muda, mereka berlibur untuk menghabiskan tabungan hasil kerja paruh waktu. Jika harga penginapan dirasa mahal, pasti mereka akan komplain, sampai sekarang tidak ada komplain,” lanjutnya. 

Dia menuturkan, rata-rata backpacker asing menginap dua hari hingga seminggu selama di Malang.

Kampung Tourist adalah penginapan yang disediakan untuk pelancong backpacker. Tarifnya dipatok tak lebih dari US$5 per malam. 

Ada dua jenis kamar yang berbeda, yaitu dormitory dengan kapasitas 19 tempat tidur dalam satu ruangan dengan tarif Rp65 ribu per malam, dan tiga penginapan jenis gazebo, masing-masing berkapasitas dua orang dengan tarif Rp180 ribu per malam. 

Sejak beroperasi tiga tahun terakhir, Martine menyebut, tarif di tempatnya sudah tiga kali naik, dimulai dengan harga Rp50 ribu per malam, kemudian naik menjadi Rp55 ribu dan per April 2015, dan naik menjadi Rp65 ribu per malam. "Tarifnya naik mengikuti kurs dolar AS dan UMK (upah minimum kabupaten) Malang yang naik,” jelasnya. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya