Anggota DPR Komisi III Minta Kinerja KPK Diaudit

KPK Periksa Hakim & Panitera PTUN Medan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Politikus PKS: Revisi UU Terorisme Tak Mendesak
- Anggota Komisi III DPR RI, Nasir Djamil, meminta Komisi Pemberantasan Komisi (KPK) dapat bekerja lebih transparan. Sebab, anggaran KPK lebih besar dibandingkan anggaran penegak hukum lainnya, yaitu Kepolisian dan Kejaksaan.

JK: Tak Ada Batas KMP dan Pemerintah

Permintaan ini disampaikan Nasir dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisis III dengan KPK, BNN, dan PPATK dalam agenda pembahasan evaluasi anggaran 2015 dan rencana anggaran 2016.
Fahri Tuding Ada Mantan Menteri PKS Ingin Jatuhkan Dirinya


"Kinerja penyidik KPK yang kerap dipertanyakan dalam beberapa kasus belakangan ini, tentu menjadi pertanyaan publik terkait mekanisme rekruitmen dan standard operational prosedure (SOP) apa yang digunakan pegawai KPK selama ini" kata Nasir dalam keterangan persnya, Rabu 16 September 2015.


Menurut Nasir, upaya transparansi tersebut merupakan wujud dari asas keterbukaan KPK sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 5 Undang-Undang (UU) Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK.


Nasir meminta audit kinerja KPK untuk membuka ruang kritik dan masukan terhadap komisi anti rasuah tersebut selama ini.


"Audit itu penting untuk memastikan sejauh mana tingkat ketaatan KPK terhadap SOP mereka dan ketentuan peraturan perundang-perundangan yang berlaku,"ujar Nasir.


Dengan adanya audit ini, lanjut Nasir, pegawai KPK tidak lagi bekerja pada ruang gelap dan membuat sistem pemberantasan korupsi menjadi terang benderan.


"Diharapkan tidak ada lagi ruang gelap di tubuh KPK, dan tidak ada lagi isu yang disebarkan mantan pegawai KPK terkait sisi internal KPK," kata Politisi PKS dari daerah pemilihan Aceh tersebut.


Hasil audit ini nantinya akan dijadikan inisiatif bagi komisi III untuk melakukan audit kinerja KPK.


"Hasil audit ini nantinya dapat digunakan anggota Komisi III saat melakukan uji kelayakan terhadap calon pimpinan KPK yang akan dilakukan bulan depan," ujar Nasir. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya