Ini Harapan Pengusaha pada Paket Kebijakan Ekonomi Jokowi

Presiden Joko Widodo Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVA.co.id
Presiden Jokowi Santai UU Amnesty Digugat
- Pengusaha makanan dan minuman (mamin) menaruh harapan terhadap paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintahan Joko Widodo. Hal ini bertujuan untuk mengejar pertumbuhan industri mamin.

Jokowi: Indonesia Bangga Raih Perak Pertama
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Adhi S. Lukman, Rabu 16 September 2015, mengatakan bahwa pertumbuhan industri mamin tumbuh sebesar dua hingga tiga persen saat ini. Padahal, pihaknya menginginkan agar industri ini bisa tumbuh sebesar delapan hingga sembilan persen.

Ahok Ungkap Alasan Jokowi Sindir Keuangan Daerah
"Nah, kami ingin agar bisa mengejar ketertinggalan dengan paket kebijakan Pak Jokowi," kata Adhi di sela-sela acara 'Rapat Kerja Nasional Bidang Koordinator Asosiasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia' di Hotel Grand Kemang, Jakarta.

Dia mengatakan, investor dalam negeri sudah mulai bergerak ke sektor mamin. Dengan adanya kebijakan ini, Adhi menginginkan, agar industri mamin bisa tumbuh.

"Dari pengeluaran per kapita penduduk tahun lalu, kontribusinya ke pangan olahan sebesar 12,9 persen. Tahun ini sudah meningkat jadi 13,3 persen. Meningkat cukup baik," kata Adhi.

Seperti yang diketahui, Kadin Indonesia pun memberikan sinyal positif terhadap paket kebijakan ekonomi. 

Ketua Umum Kadin, Suryo Bambang Sulisto, mengatakan pihaknya menyambut baik kebijakan tersebut. "Saya kira baik, tepat," kata dia di tempat yang sama.

Suryo mengatakan, pemerintah menyadari sektor riil perlu digerakkan. Lewat paket kebijakan ini, pemerintah pun menyentuh sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan nelayan.

Dia pun meminta, agar implementasi paket kebijakan itu bisa segera diterapkan. Pemerintah pun diminta, agar segera menerbitkan payung hukum seperti Peraturan Menteri dan Keputusan Presiden (Keppres). Kepastian hukum inilah yang dibutuhkan oleh dunia usaha.

"Itu perlu cepat supaya ada dampaknya kepada kami," kata Suryo. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya