LIPI: Hujan Buatan Bukan Solusi Atasi Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan di Riau
Sumber :
  • VIVA/Ali Azumar

VIVA.co.id - Tukirin Partomihardjo, peneliti Pusat Penelitian (Pusplit) Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), mengungkapkan hujan buatan tidak akan memberikan banyak pertolongan dalam meredam kepulan asap akibat kebakaran hutan lahan.

"Secara temporer, hujan buatan bisa (menghilangkan asap kebakaran). Tapi, dalam waktu ke depan, itu sulit karena iklim sekarang semakin ekstrem," ujar Tukirin saat ditemui di Kantor LIPI, Jakarta, Kamis, 17 September 2015.

Menurut Tukirin, solusi terbaik dalam menghilangkan asap yang menyelimuti wilayah Sumatera dan sekitarnya, yaitu dengan mengembalikan ekosistem hutan seperti sediakala. Ia menyakini dengan menutup bukaan hutan yang telah terbuka saat ini, menjadi jawaban dari kebakaran hutan.

Satelit Lapan Deteksi 232 Hotspot Jelang Puncak Kemarau

"Dengan mengembalikan tutupan hutan itu lebih efisien daripada menggunakan hujan buatan. Mungkin lebih ekonomis menggunakan teknologi tinggi, tetapi itu tidak akan berjalan efektif," kata Tukirin.

Tukirin menjelaskan, pancaran sinar matahari langsung dari cara penutupan hutan yang terbuka akan meningkatkan pertumbuhan air yang tersimpan pada pohon.

"Penelitian terakhir yang saya dapatkan dari Thailand menyebutkan, musim hujan untuk satu pohon itu bisa menahan empat ribu liter air, sementara di musim kemarau bisa menahan dua ribu liter air. Dari jumlah itu, pohon hanya memanfatkan lima persennya saja. Sisanya sebesar 95 persen kembali ke alam, seperti untuk menciptakan oksigen," jelas dia.

Dampak dan Solusi

Tukirin menuturkan, ada beberapa dampak maraknya pembakaran hutan lahan ini. Di antaranya berkontribusi pada kepunahan keanekaragaman hayati dari tingkat ekosistem. Kemudian, perubahan perilaku binatang, kerugian ekonomi terutama sektor transportasi dan perdagangan sampai puluhan miliar rupiah.

Maka dari itu, pemerintah harus melakukan perencanaan pengelolaan hutan secara lestari. Lalu, penyediaan anggaran yang memadai untuk upaya pencegahan dan pengendalian.

Tukirin menambahkan, meningkatkan sosialisasi dan penyadaran semua pihak dampak kebakaran hutan, meningkatkan koordinasi dengan semua pihak dan melibatkan masyarakat.

"Penegakan hukum secara konsisten dan konsekuen pun menjadi solusi jitu dari persoalan ini," kata Tukirin. (ase)

Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia

Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?

Di sejumlah wilayah Sumatera kini mulai terjadi kebakaran hutan lagi.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016