Sumber :
VIVA.co.id
- Setelah 17 tahun melakukan reformasi, politik di Indonesia semakin matang. Meski di Indonesia ada 10 partai politik memiliki perbedaan namun di parlemen tetap bersatu bila menyangkut soal kepentingan bangsa.
Demikian dikatakan Ketua MPR Zulkifli Hasan saat dirinya melakukan kunjungan ke Perdana Menteri Republik Rakyat Tiongkok, Li Keqiang, di Beijing, Tiongkok 17 September 2015.
Ketua MPR berkunjung ke negeri tirai bambu itu atas undangan Ketua Chinese Peoples’s Political Consultative Conference (CPPCC).
Lebih lanjut dikatakan Zulkifli saat bertemu dengan Li, bahwa Indonesia adalah negara dengan mayoritas muslim yang moderat dan sangat menghargai perbedaan. Indonesia memiliki Pancasila sebagai ideologi pemersatu dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. “Tugas MPR adalah menjaga konstitusi negara dan memastikan perbedaan suku, budaya, dan agama dapat bersatu dalam bingkai NKRI,” ujarnya.
Dalam kunjungan kerjanya itu Zulkifli mengatakan kerja sama antar pemerintah kedua negara yang sudah dijalin adalah sinergi konsep Poros Martim Dunia. Zulkifli mengapresiasi Tiongkok yang terus meningkatkan investasinya di Cina.
Dirinya menegaskan dukungan Indonesia terhadap pembentukan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), menekankan pentingnya realisasi kerja sama energi dan pembangkit listrik dan mengharapkan dukungan Tiongkok terhadap berbagai kesepakatan dan komitmen yang telah terjalin dalam pilar politik dan keamanan, ekonomi dan people to people contact.
Mendapat pemaparan yang demikian, Li menyampaikan bahwa hubungan kedua negara memiliki sejarah panjang dan penting untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan. Li mengungkapkan bahwa negaranya juga terdiri dari beragam etnis, suku, dan agama. Tiongkok sangat menghargai kebebasan beragama termasuk Islam. Hal tersebut dikarenakan negaranya memiliki pandangan bahwa suatu negara dapat berkembang apabila rakyatnya dapat hidup berdampingan secara damai.
Terkait AIIB, Li mengapresiasi dukungan Indonesia dan sangat memahami keinginan Indonesia mendirikan kantor regional AIIB di Indonesia. Tiongkok akan memainkan peran konstruktif dan di sisi yang lain menyarankan agar Indonesia dapat melakukan penjajakan dengan negara anggota AIIB lainnya.
Selepas mengadakan pertemuan dengan Li, Zulkifli melakukan pertemuan dengan Ketua CPPCC Yu Zhengsheng. Dalam pertemuan antara Zulkifli dan Yu, keduanya berharap pertemuan itu dapat membuat hubungan kedua negara semakin dekat dan meningkatkan people to people contact.
Baca Juga :
Tiongkok Komitmen Investasi US$10,8 Miliar di RI
Sejak Jokowi Jadi Presiden Investasi Tiongkok Ke RI Melonjak
Investasi investor terbesar keempat di Indonesia.
VIVA.co.id
8 Agustus 2016
Baca Juga :