Sumber :
- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- PT Bank MNC Internasional Tbk optimistis dapat menyalurkan kredit sebesar Rp8 triliun pada 2015, di tengah perlambatan perekonomian nasional. Target tersebut meningkat 20 persen dibandingkan realisasi kredit tahun lalu.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Alasan Mengapa Harus Segera Lunasi Utang
Baca Juga :
Banyak Kontrak Mundur, Laba Adhi Karya Turun
Direktur Utama Bank MNC, Benny Purnomo mengatakan, optimisme tersebut memiliki dasar yang kuat. Mengingat, pencapaian kredit perusahaan hingga saat ini sudah mencapai Rp7,3 triliun.
"Di tengah kondisi ekonomi yang belum kondusif, kami masih yakin target kredit tumbuh 20 persen akan tercapai. Sampai saat ini kami masih optimistis dan tidak akan mengubah target tersebut," ujarnya, usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), di Jakarta, Jumat, 25 September 2015.
Benny menjelaskan, bahwa porsi kredit terbesar disumbang dari korporasi dan komersial mencapai 60 persen. Sedangkan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hanya berkontribusi sekitar 25 persen dari total penyaluran kredit perseroan di 2015.
"Memang kontribusi kredit terbesar masih di koporasi dan komersial, dilanjutkan kredit UMKM dan lain-lain," tuturnya.
Benny menegaskan, saat ini perusahaan akan fokus ketiga hal dalam mengembangkan bisnis. Yaitu, menurunkan Non Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah, mengembalikan kepercayaan nasabah, dan meningkatkan portfolio kredit baru.
Dengan upaya itu, Benny berharap, laba bersih tahun ini dapat mencapai Rp8 hingga 10 miliar. Meskipun tahun lalu perusahaan merugi sebesar Rp21,75 miliar, atau turun dari posisi rugi bersih Rp57,13 miliar di 2013.
"Secara bertahap kami akan turunkan rugi bersih dan optimis tahun ini akan mencatat laba bersih. Rugi bersih akibat banyaknya kredit macet pada waktu itu," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Benny menjelaskan, bahwa porsi kredit terbesar disumbang dari korporasi dan komersial mencapai 60 persen. Sedangkan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hanya berkontribusi sekitar 25 persen dari total penyaluran kredit perseroan di 2015.
