Pria Skotlandia Tembus Asap Kayuh Becak dari Aceh ke Jakarta

Sabtu, 26 September 2015 - 13:44 WIB

Oleh :

Lutfi Dwi Puji Astuti

Acara Amal Becak Terus

Sumber :

Media Relations Leo Burnett Indonesia

VIVA.co.id - Becak merupakan salah satu mode transportasi tradisional Indonesia. Namun sekarang, kendaraan roda tiga yang dijalankan dengan mengayuh pedal itu kini sudah dianggap kuno.

Bahkan, sudah banyak kota yang berhenti menggunakannya. Namun, seorang pria asing, justru menjadikan becak sebagai kendaraan yang bisa melancarkan aksinya di Indonesia.

Pria itu, adalah Scott Thompson. Ia, menggalang aktivitas BecakTerus. Dengan aksinya tersebut, ia akan mengayuh becak menempuh jarak sekitar 2.600 kilometer dalam tiga minggu.

Mungkin yang akan dilakukan Scott tampak sangat mustahil, namun hal itu benar-benar akan dilakoninya dengan tujuan menggalang dana.

Scott sudah membulatkan tekadnya. Scott telah memodifikasi sebuah becak agar aman untuk melewati medan sepanjang Pulau Sumatera dan Jawa. Scott menamakan becaknya Flying Merah Putih. Aksi Scott kali ini juga berusaha memecahkan rekor dunia dari Guinness World Records untuk kategori Longest Journey by Rickshaw (Perjalanan Terjauh dengan Becak).

Scott yang telah cukup lama tinggal di Indonesia ini menjalankan aksi BecakTerus yang didasarkan pada keinginan yang kuat untuk membangun ‘jembatan’ dengan kaum yang kurang beruntung.

Flying Merah Putih sebelumnya hanyalah sebuah becak usang yang dibeli Scott di wilayah Tangerang pada November 2013. Scott ingin membuktikan bahwa dengan sedikit modifikasi dan dukungan, sebuah becak dapat menempuh jarak yang sangat jauh. Begitu pula dengan begitu banyak orang yang tidak bisa meraih mimpi mereka karena bermacam-macam keterbatasan, serta kurangnya ‘dukungan’ dari orang-orang di sekitar mereka. Hal ini menjadi motivasi utama Scott dalam menjalankan ide gila ini.

BecakTerus merupakan aksi Scott yang ketiga. Sebelumnya di tahun 2010, Scott berlari di Gurun Sahara untuk membantu anak-anak penderita kanker. Di tahun 2012, Scott berlari dari Bali ke Jakarta sejauh 1,250 km dan berhasil mengumpulkan dana yang cukup besar untuk membangun 4 Rumah Belajar YCAB Foundation di Bali, Banyuwangi, Situbondo, dan Marunda; serta dialokasikan bagi anak-anak penderita kanker.

Dan kini, Scott Thompson kembali melihat adanya siklus kemiskinan di Indonesia, dan tergerak untuk mendukung yayasan amal dengan cara yang unik yaitu melalui BecakTerus, menarik becak untuk amal. Perjalanan ini akan dimulai dari Aceh ke Jakarta Raya, Scott akan menarik becak selama 22 hari, selama perjalanannya ia akan mengajak banyak orang untuk mengingat kembali kekayaan dan potensi Indonesia.

Perjalanan ini akan dimulai di Museum Tsunami Aceh pada Minggu, 27 September 2015. Siapapun dapat mengambil bagian dalam mendukung kampanye untuk pendidikan anak-anak yang kurang mampu, dengan mengikuti perjalanan Scott melalui website becakterus.com atau ikut serta dalam pendonasian dana.

Scott direcanakan tiba di The Breeze, BSD pada Minggu, 18 Oktober 2015. “Kami mengajak komunitas lari dan sepeda untuk bersama-sama mendukung aksi BecakTerus, Scott Thompson. Masyarakat dapat langsung mengiringi perjalanan Scott di jalan-jalan dilewati oleh Scott. Kami berharap aksi ini dapat menarik perhatian sekaligus meningkatkan kesadaran sosial dari masyarakat yang lebih luas,” ujar Farhan, Project Director BecakTerus, lewat rilis yang dikirimkan pada VIVA.co.id.

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk berbagai pihak yang mendukung aksi amal BecakTerus. Saya sangat berharap aktivitas ini dapat menginspirasi orang lain untuk dapat lebih peduli kepada sesama,” ujar Scott Thompson, Founder BecakTerus.

Scott akan melintasi berbagai daerah di 8 provinsi. Ia akan melihat keragaman yang jelas di sepanjang Pulau Sumatera. Kita bukan hanya dapat melihat bagaimana Scott berinteraksi dengan penduduk lokal, namun juga reaksi penduduk lokal terhadap Scott sebagai orang asing yang naik becak, mode transportasi tradisional di Indonesia. Interaksi ini dapat menunjukkan antusiasme mereka untuk saling mendukung dan mengalahkan segala perbedaan yang ada. Scott berharap perjalanan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan misi yang Ia jalankan.