Sebagian Perokok Masih Bisa Hidup Lama, Ini Penyebabnya

rokok
Sumber :
  • http://www.jewers.info

VIVA.co.id - Banyak perokok yang tidak percaya jika nikotin dalam tembakau mampu memperpendek hidup. Hal ini karena ada sebagian perokok yang bisa hidup lama meskipun tergolong perokok berat.

Misteri ini pun terpecahkan berkat analisa yang dilakukan para peneliti dari The Medical Research Council. Analisa terhadap 50.000 orang perokok menunjukkan adanya mutasi DNA yang bisa meningkatkan fungsi paru-paru dan menjadi tameng untuk menghalau dampak buruk zat dalam rokok.

Dilansir melalui BBC, Selasa, 29 September 2015, peneliti percaya jika temuan ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk menemukan obat yang bisa meningkatkan fungsi paru-paru yang rusak.

Penelitian ini melibatkan 50.000 orang perokok berusia 40 sampai 69 tahun. Data kesehatan dan genetik dari para relawan itu didapat melalui Project Biobank Inggris.

Tujuh Bahan Berbahaya pada Rokok Selain Nikotin

Dengan membandingkan perokok dan nonperokok, penderita penyakit paru-paru kronis dan bukan penderita, mereka menemukan ada beberapa bagian DNA dalam tubuh yang bisa mengurangi risiko dari penyakit paru-paru kronis (Chronic Obstructive Pulmonary Disease/COPD).

"Perokok dengan gen yang baik memiliki risiko rendah untuk terkena COPD ketimbang mereka yang memiliki gen buruk. Tapi ini bukan berarti menjamin seseorang terlindung dari asap tembakau. Mereka tetap memiliki paru-paru yang tidak sehat ketimbang nonperokok. Gen tersebut sepertinya hanya mempengaruhi cara pertumbuhan paru-paru dan bagaimana dia merespons terhadap penyakit," ujar Prof. Martin Tobin, salah satu peneliti dari University of Leicester.

Dalam penelitian itu, Tobin memeriksa adanya karakter yang menakjubkan dari 28 juta varian genetik dari 50.000 subjek itu. Mereka juga menemukan ada lima bagian DNA yang bertanggung jawab terhadap kecanduan seseorang terhadap nikotin. Sebagian dari DNA itu memiliki peran untuk mempengaruhi fungsi otak dan merespons terhadap asupan nikotin.

Tobin mengaku menemukan bagian kode genetik tidak biasa, yang lebih banyak ditemukan di tubuh perokok ketimbang nonperokok. Kode genetik itu mampu meningkatkan fungsi otak dan bisa membuat seseorang menjadi kecanduan nikotin.

Temuan mereka telah dipublikasikan di jurnal Lancet Respirratory Medicine dan dipaparkan dalam pertemuan dengan European Respiratory Society.

Menurut Tobin, meski masih bisa hidup lama, perokok tetap akan terkena COPD yang berujung pada kanker dan serangan jantung. Cara satu-satunya untuk terhindar dari penyakit mematikan itu adalah tetap dengan berhenti merokok. (ase)

Ilustrasi Vaping

Ini Penyebab Rokok Elektrik Makin Digemari Remaja

Mereka yang sudah mencoba sulit lepas dari ketergantungan.

img_title
VIVA.co.id
8 Agustus 2016