Pemerintah Putuskan Evaluasi Harga BBM Subsidi per 3 Bulan

Petugas mengisi bahan bakar
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Sering Gonta-ganti Bensin, Bahaya Tidak?
- Pemerintah memutuskan akan mengevaluasi harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi per tiga bulan. Pemerintah ingin menjaga kestabilan dunia usaha.

Harga Resmi Pertamax Turbo, BBM dengan RON 98
"Kami memilih evaluasi per tiga bulan," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said di Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu 30 September 2015.

Menkeu Tegaskan Tak Ada Penghapusan Subsidi Solar
Sudirman mengatakan, pihaknya tengah mencari pola yang baik untuk mengevaluasi harga BBM subsidi. Mereka pun memilih opsi evaluasi per tiga bulan sekali.

"Kesimpulan kami tadi, rasanya sudah cukup confident untuk membaca dan ingin adanya stabilitas dan tidak terlalu panjang. Kalau enam bulan, terlalu panjang. Jadi, kami pilih tiga bulan," kata dia.

Sementara itu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, I. G. N. Wiratmaja, mengatakan pihak kementerian telah mengevaluasi harga BBM. Ada tiga opsi yang dievaluasi oleh pemerintah, yaitu satu bulan, tiga bulan, dan enam bulan. 

Parameter yang digunakan adalah harga Mean of Plates Singapore (MOPS), kurs dolar Amerika Serikat, dan biaya transportasi seluruh Indonesia.

"Jangan lupa kita negara kesatuan, negara kepulauan, jadi Jawa, Papua semua pulau-pulau kecil, harus kita sediakan BBM-nya, sehingga cost of transportation-nya harus di-cover semuanya," kata Wiratmaja, di tempat yang sama.

Wiratmaja mengatakan, kalau dilihat dari evaluasi harga per enam bulan sekali, harga BBM subsidi per 1 Oktober 2015 itu, seharusnya Rp8.300 per liter untuk jenis premium dan Rp6.750 per liter untuk jenis solar. 

Sedangkan, evaluasi per satu bulan, harga premiumnya menjadi Rp7.450 per liter dan harga solar Rp6.150 per dolar.

"Harga MOPS premium dan solar itu turunnya berbeda. MOPS premiun itu turunnya hanya delapan persen di dunia, sedangkan solar hampir 18 persen. Sementara itu, harga  ICP (Indonesia Crude Price) turunnya 18 persen, sama dengan MOPS solar. Ada anomali sedikit, karena beberapa kilang di dunia mengalami turn around, sehingga produksi MOPS untuk migas 92, harganya masih agak tinggi," kata dia.

Wiratmaja melanjutkan, pihaknya juga mempertimbangkan dunia usaha dalam menentukan pola evaluasi harga BBM subsidi per tiga bulan. 

"Selama tiga bulan ke depan itulah keputusan pemerintah, sehingga dunia industri dan dunia bisnis punya kepastian. Ini dikomunikasikan dengan berbagai pihak terkait," kata dia. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya