DPR: Daripada Buat Kereta Cepat, Lebih Baik Bangun Pelabuhan

Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id
- Anggota Komisi V DPR RI Nizar Zahro menyarankan agar pemerintahan Presiden Joko Widodo lebih fokus membangun proyek tol laut ketimbang kereta cepat. Menurutnya pemerintah bisa membangun pelabuhan baru atau memperbaiki pelabuhan yang lama agar kapasitasnya bisa lebih besar. 

Nizar berpendapat hal itu lebih sesuai dengan roh Nawacita yang didengungkan oleh pemerintah.

"Kami ingin mengembalikan presiden dengan roh Nawacitanya, agar kembali membangun tol laut bukan laut yang dibangun tapi pelabuhannya. Baik pelabuhan yang baru atau bisa juga yang lama diperbaiki sehingga kapasitas angkut per tahun meningkat," kata Nizar di Jakarta, Selasa 6 Oktober 2015.

Menurut Nizar, dana untuk proyek kereta cepat bisa dialihkan untuk pembangunan pelabuhan.
Proyek Kereta Cepat RI Jangan Sampai Seperti Taiwan

"Karena kita negara kepulauan maka akan dibangun 145 pelabuhan baru. Dana itu saja seharusnya dialihkan," ujar Nizar.
Ratusan Hektare Lahan Proyek Kereta Cepat Belum Dibebaskan

Dia juga mengaku lebih mendukung agar Tiongkok diajak bekerja sama untuk membangun pelabuhan dan fasilitasnya. Apalagi menurutnya, Tiongkok juga berpengalaman dalam membangun sistem pelabuhan yang baik.
Investasi Kereta Cepat Susut jadi US$5,135 Miliar

"Saya lebih mendukung Tiongkok diajak membikin tol laut atau tingkatkan fasilitas pelabuhan kita. Barang dari Tiongkok terkenal lebih murah karena biaya transportasi laut mereka memang murah, itu sebetulnya yang harus dikembangkan," kata dia.
Pelabuhan peti kemas Tanjung Priok

Indonesia Bakal Punya Pelabuhan Syariah

Semua produk halal masuk lewat jalur ini.

img_title
VIVA.co.id
4 Agustus 2016